NASIONAL – Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengingatkan agar seluruh warga LDII tidak golput, “Tak terkecuali anak muda bahkan pemilih pemula juga harus menggunakan hak pilihnya,” ujar Chriswanto. Dia tak menafikkan bahwa golput adalah hak asasi, namun dengan golput sama halnya menyerahkan pengurus negeri ini kepada mereka yang tak berkualitas.
Dengan menggunakan hak pilih, bangsa Indonesia dapat menekan efek politik transaksional. “Karena mereka yang memiliki kesadaran politik, akan memilih calon yang berkualitas. Sebaliknya bila Anda golput, maka memberi kesempatan kepada calon yang tak berkualitas yang menang, karena mereka mampu membeli suara,” ujar Chriswanto. Akhirnya, Pemilu hanya menghasilkan keterpilihan wakil rakyat, bukan keterwakilan.
Chriswanto mengingatkan idealisme anak muda tidak cukup disimpan dengan mendiamkan keadaan, namun harus diwujudkan dengan memilih pemimpin atau wakil rakyat sesuai dengan ideologi atau kata hati, “Anak muda tak boleh diam, tapi melaksanakan idealismenya dengan praktik, salah satunya memilih dalam Pemilu,” tegas Chriswanto. Menurutnya golput sama halnya menyuburkan praktik transaksional dalam Pemilu.
Warga LDII yang tak menggunakan hak pilihnya, adalah warga negara yang tak bertanggung jawab. Bahkan golput lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya. Chriswanto meminta, agar warga LDII melaksanakan proses Pemilu dengan bijak, arif, dan berbudi luhur untuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Lantas bagaimana kriteria wakil rakyat dan pemimpin yang ideal?
“Pilihlah mereka yang mampu dan mau mewakili kita untuk lima tahun ke depan,” ujar Chriswanto. Selanjutnya, dia harus jujur, amanah, berakhlak baik, dan memiliki kompetensi untuk membangun bangsa dan negara. Terutama, merespons dengan cepat segala masalah bangsa, tutup Chriswanto. (Bahrun/LDII News Network)