Bulan suci ramadhan tiba. Berpuasa tidak menyebabkan anda Loyo saat bekerja. Ketika perut mulai keroncongon, disitulah penurunan konsentrasi dan membuat Anda tidak maksimal bekerja. Lakukan hal-hal sederhana berikut untuk membantu anda tetap Fit bekerja saat puasa:
Sahur
- Makan sahur penting untuk menyimpan energi selama puasa hingga berbuka
- Konsumsi makanan kaya serat atau fiber, sedikit lemak sehat, serta protein yang lama diserap (daging sapi, daging ayam dan ikan)
- Minum banyak air. Dapat pula minum jus buah untuk membangun sel-sel baru sehingga fit saat puasa
Tetap aktif dan Menghemat tenaga
Ketika berpuasa, asupan energi ke dalam tubuh menjadi berkurang. Tetapi, bukan berarti Anda harus mengurangi aktivitas terlampau drastis.
Saat kantuk mulai menyerang, bangkit sebentar dari kubikel Anda dan pergilah ke kamar mandi untuk mencuci wajah yang kuyu dan mata yang lelah. Mengurangi kecerahan komputer Anda dan memberikan pencahayaan yang cukup di ruang kerja, juga dapat membantu menghindari stres pada otot mata dan syaraf sehingga tak cepat lelah.
Saat berbuka puasa
Air dengan suhu yang sama dengan suhu tubuh adalah yang paling baik diminum saat berbuka puasa
- Segerakanlah berbuka puasa jika sudah tiba waktunya.
- Berbuka puasa sebaiknya diawali dengan makanan yang memiliki kadar glukosa alami untuk pemulihan energi di dalam tubuh, seperti kurma dan jus buah. Jus buah yang tidak asam dan tidak berasal dari suhu yang dingin dapat merupakan alternatif minuman berbuka yang sehat karena dapat mengembalikan kadar gula darah ke kadar normal
- Makanan yang terlalu banyak mengandung gula tambahan seperti kolak, biji salak, es buah, dan sebagainya, kurang baik untuk dikonsumsi
- Makanlah secara perlahan-lahan, bertahap, dan kunyahlah dengan sempurna untuk membantu pencernaan tubuh menyesuaikan diri setelah berpuasa seharian
- Jangan menyantap hidangan berbuka terlalu banyak, istirahatkan perut Anda setelah berbuka dengan menunaikan ibadah shalat terlebih dahulu baru kemudian menyantap hidangan utama
- Untuk makan malam, konsumsilah makanan yang sehat dengan komposisi seimbang antara karbohidrat kompleks (nasi merah, pasta, roti gandum), protein (ayam, ikan, kacang-kacangan), serat (sayuran), lemak, vitamin, dan mineral
- Konsumsilah cairan dalam jumlah cukup (1,5-2 L/hari) dari waktu berbuka hingga waktu sahur untuk menghindari kondisi dehidrasi (kekurangan cairan)
- Jangan jadikan berbuka puasa merupakan ajang balas dendam dengan mengonsumsi makanan sebanyak-banyaknya. Konsumsi berlebihan dan makan makanan dengan kadar lemak tinggi justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kembung, konstipasi (sulit BAB), heart burn, nyeri perut, dan gangguan pencernaan lainnya
Pola tidur
Di bulan puasa, pola tidur biasanya sedikit terganggu. Pastikan Anda mempertahankan waktu tidur yang cukup dengan pergi tidur lebih awal, agar tidak mengantuk ketika harus bangun sahur dan beraktivitas sepanjang hari.
Puasa bagi penderita maag:
Menurut dr. Ari Fahrial, SpPD, puasa yang baik justru bermanfaat dan bisa menyembuhkan sakit maag secara total. maag atau dispepsia pada dasarnya merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman pada daerah ulu hati. Menurut, jenis dispepsia terbagi menjadi dua yakni dispepsia fungsional dan organik.
Pada dispepsia organik, terjadi kelainan endoskopi, misalnya tukak kerongkongan, tukak lambung atau usus dua belas jari. Sementara pada dispepsia fungsional, endoskopi masih normal.
Faktor-faktor penyebab dispepsia golongan fungsional ini antara lain muncul karena penderita makan tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak tinggi, minum kopi/ minuman bersoda, merokok, termasuk masalah psikologis (stres).
Pengaturan makanan yang baik pada saat berpuasa akan memperbaiki pola pencernaan itu. Jadi, dapat disimpulkan, dispepsia fungsional akan membaik atau bahkan sembuh total ketika berpuasa.
Beberapa asupan makanan yang harus dihindari bagi penderita maag dalam menjalankan ibadah puasa:
- Makanan yang banyak mengandung gas, antara lain sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, minuman bersoda.
- Makanan yang sulit dicerna, yang akan memperlambat pengosongan lambung antara lain kue tart dan keju.
- Makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung berlebih antara lain kopi, minuman beralkohol, anggur putih, sari buah sitrus, susu full cream.
- Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, antara lain cuka, berbumbu pedas, makanan mengandung merica.
- Makanan yang melemahkan klep kerongkongan antara lain alkohol, coklat, gorengan.
- Sumber karbohidrat, seperti beras ketan, mie, bihun, ubi singkong, talas, atau dodol. (***)
oleh dr. Amalia D Syamri, Poliklinik Kantor Pusat, Indonesia Power
Puasa bagi penderita diabetes:
Khususnya berkaitan dengan makanan manis, penderita diabetes tetap dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang manis untuk berbuka. Namun takarannya tetap harus diperhatikan.
“Orang dengan diabetes pun tetap butuh gula, bukan berarti dia tidak butuh gula. Orang diabetes kan kadang-kadang gulanya naik cepet dan turunnya juga cepet. Kalau dia berpuasa sama, kadar gulanya juga turun, jadi ketika berbuka juga dianjurkan dengan makanan yang manis, yang mengandung gula,” ujar dokter Fiastuti Witjaksono MS, SpGK, ahli gizi di Jakarta, baru-baru ini.
“Orang diabetes boleh mengkonsumsi gula tapi tetap tidak boleh berlebihan,” katanya melanjutkan.
Dokter Fiastuti memberi catatan, kadar gula yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap harinya adalah 5-10% dari total kalori sehari.
“Jadi kalau misalnya kalorinya 1800, ini artinya gulanya 25- 50 gram sehari atau dua sampai lima sendok teh perhari. Walapun dianjurkan untuk makan yang manis ketika berbuka, tapi anjuran sampai 10 persen itu yang tetap harus dipegang,” ujarnya.
Ini yang kemudian banyak tak diperhatikan bahkan oleh mereka yang tanpa penyakit gula sekalipun.
“Misalnya sudah minumnya teh manis, lalu makanan pembukanya kolak, ditambah es kelapa dengan sirup vanila misalnya, belum lagi ditambahan makanan yang mengandung karbohidrat lainnya,” tandas dokter Fiastuti.
Sumber:
PT. Indonesia Power
Inilah.com