BALIKPAPAN – DPD LDII Kota Balikpapan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menggelar pemeriksaan dini kanker serviks di beberapa Pimpinan Cabang (PC) LDII. Seperti yang digelar di Masjid Al Ajwah, Jalan MT Haryono, Minggu (15/9).
Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H. Herry Fathamsyah mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi program pemerintah, terutama Kemenkes RI dalam menjalankan transformasi sistem kesehatan di Indonesia, dengan prioritas layanan kanker.
“Disini, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, dalam hal ini PC LDII Kec. Balikpapan Utara dan PC sebagian wilayah yang ada di Selatan, melaksanakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, khususnya untuk pemeriksaan dini, yaitu tentang pencegahan kanker serviks,” tuturnya.
“Ini adalah merupakan wujud nyata bahwasannya Lembaga Dakwah Islam Indonesia selalu memperhatikan dan selalu bermanfaat kepada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau warga di sekitar,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, dr. Agus Iriansyah bersama timnya bertugas sebagai dokter di Dinkes Kota Balikpapan. Ia menjadi Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa serta Narkoba.
“Tujuan pemeriksaan pertama ini adalah untuk mengetahui, kalau bahasa anak sekarang itu ada yang ngekos gak disitu? Ada virusnya gak disitu? Jadi, kanker mulut rahim itu, kanker serviks itu disebabkan oleh ada yang ngekos, namanya virus HPV, Human Papilloma Virus,” ujar dr. Agus.
Ibu-ibu dan kaum hawa cukup diperiksa melalui pemeriksaan air seni, bukan dengan pemeriksaan dengan posisi seperti sedang melahirkan.
Lebih lanjut, dr. Agus menekankan pentingnya melakukan deteksi dini dan tidak menunggu keluhan terlebih dulu. Pemerintah pun ke depan akan menyiapkan program vaksin HPV untuk perlindungan masyarakat.
“Kenapa? Karena ternyata kanker yang paling bikin masalah pada perempuan setelah kanker payudara itu adalah kanker mulut rahim,” katanya.
Dikatakan, pada survei tahun 2022 disebutkan, sekitar 20 ribu ibu-ibu meninggal dunia lantaran kanker mulut rahim. Setiap tahun terdapat kasus baru, hampir 37 ribu orang yang melapor atau terlapor terkena penyakit HPV.
“Sayangnya, sebagian besar sudah telat. Jadi, sudah sakit, baru lapor ada kanker, diobati sudah sampai dua minggu, dan akhirnya meninggal,” ujarnya.
Meski demikian, saat mengetahui hasil pemeriksaan dini nanti apabila hasilnya positif, dr. Agus menghimbau untuk tidak perlu khawatir. Menurutnya, ada lebih dari 100 jenis HPV dan sebagian besar tidak menyebabkan masalah serius.
Hanya beberapa jenis yang berisiko tinggi terkait dengan kanker serviks dan jenis kanker lainnya. Sebagian besar infeksi HPV yang terdeteksi adalah dari jenis yang berisiko rendah dan biasanya tidak berbahaya.
Sementara itu, sampai dengan akhir pemeriksaan, panitia mencatat 120 peserta telah melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan rincian, wanita sebanyak 85 orang dan pria 35 orang.
Turut hadir menyaksikan Sekretaris Lurah Gunung Samarinda Baru Dwinda Petranata Erida dan Babinsa Serka Budiono didampingi Ketua PC LDII Kec. Balikpapan Utara Mahruji dan Wanhat H. Toto Hadi Priyanto.
H. Margono, 69 tahun, seorang peserta yang telah menjalani pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, asam urat, dan kolesterol mengatakan hasil pemeriksaan semuanya normal.
Ketika ditanya apa resepnya menjaga kondisi tubuh tetap bugar, H Margono mengatakan makan rutin setiap hari tiga kali seperti biasa, pagi siang dan sore.
“Jam tujuh malam sudah stop. Kalau pagi minum wedang jahe,” ujarnya. Ia mengaku tidak mengkonsumsi makanan terlalu manis.
“Ngopi… ya kalau pas musyawarah, pas disuguhi kopi ya diminum, kalau ada teh ya teh, itu saja. Hari-hari tidak ngopi,” pungkasnya.
(SA/LINES)