Pulau Togean (15/9). Kedatangan tim Bhakesra di Kabupaten Tojo Una Una disambut seremoni yang meriah. Usai acara ramah tamah, tim Sako Sekawan Persada Nusantara (SPN) langsung menyurvei lokasi untuk kegiatan outbond. Namun di Tojo Una-una yang masih alami itu, ternyata bukan perkara mudah mencari lokasi yang pas untuk outbond.
Pasalnya, outbond memerlukan lokasi yang aman untuk menjamin keselematan para peserta. Setelah mencari di beberapa lokasi, pilihan jatuh ke SMPN 1 Tojo Una-una. Pilihan lokasi ini mengejutkan kepala sekolah SMPN 1 Sukri Ahmad. “Mohon maaf kedatangan kawan-kawan tidak bisa kami sambut dengan maksimal. Biasanya jika ada kegiatan seperti ini akan ada surat keputusan dari atas. Tapi kami sangat senang dengan kedatangan kawan-kawan karena membawa sesuatu yang baru buat kami,” ujar Sukri Ahmad.
Meskipun tanpa sambutan meriah, relawan Sako SPN tetap menggelar kegiatan yang direncanakan berlangsung dalam dua hari semalam. Untuk hari pertama tim menginstalasi flying fox dan menyiapkan alat outbond lainnya. Relawan Sako SPN bekerja sama dengan tim Bhakesra lainnya untuk memasang seluruh perlengkapan acara.
Malam harinya Dinas Pendidikan mengecek barang bantuan, yang nantinya akan diserahkan keenam kecamatan. Memasuki hari kedua, peserta sudah mulai berkumpul. Peserta yang kebanyakan dari SMPN 1 Tojo Una-una berbaris bersama. Sukri Ahmad memberikan penjelasan kepada peserta mengenai kegiatan Relawan Sako.
“Anak-anak, kita kedatangan kakak-kakak pramuka dari Sakonas Sekawan Persada Nusantara. Mereka akan memberikan materi dan games hiburan untuk kalian. Kegiatan outbond akan dibagi menjadi tiga pos. Pos pertama berisi permainan tic tac boom, pos kedua berisi permainan estafet hula hoop. Dan permainan terakhir adalah flying fox,” jelas Sukri.
Selanjutnya anak-anak diajarkan cara memilin tali webbing untuk menjamin keamanan ketika menggunakan flying fox, mereka penasaran dan ingin mencoba meniru. Dengan perlahan dan sabar, salah satu relawan Sako SPN memandu anak-anak membuat tali pengaman itu.
Menurut PLT Bupati Kabupaten Tojo Una-una, Syaiful Bahri, Pulau Togean merupakan salah satu gugus kepulauan dengan destinasi wisata yang melimpah ruah. Pulau ini memiliki biota laut yang tak hanya ada di empat negara. “Kami berharap dukungan pemerintah pusat untuk menjadikan Pulau Togean sebagai destinasi wisata Internasional,” ujar Syaiful.
Ia berharap ada perbaikan infrastruktur bandara dan pelabuhan agar bisa 24 jam bekerja. Togean sebagai katalisator pembangunan teluk Tomini memiliki peran yang strategis. “Kami mengajak seluruh elemen untuk menjaga dan merawat lingkungan Togean sebagai aset pariwasata,” ujar Syaiful Bahri.
Menurut Syaiful peran Pramuka bisa digiatkan dengan mengikutsertakan Pramuka Penegak dan Pandega ke dalam Satuan Karya Bahari serta Satuan Karya Kalpataru. Namun kenyataannya bahwa Pramuka di Pramuka Pulau Togean masih harus banyak belajar baik secara organisasi maupun keterampilan.
“Kegiatan pramuka di sini hanya berbasis sekolah. Guru merangkap sebagai pembina pramuka dan setiap sekolah berperan sebagai Gugus Depan atau Gudep. Namun demikian kami rutin mengadakan kemah untuk para penegak, penggalang, dan siaga. Di sini sudah ada Satuan Karya seperti Saka Wira Kartika. Namun perannya tidak begitu kentara,” ujar Afrizal sebagai pembina pramuka.
Dari penilaian Sako SPN, Pramuka di wilayah yang mereka kunjungi belum memiliki program kerja yang nyata. Jika Kwarcab tidak berjalan, maka akan berpengaruh pada regenerasi kepemimpinan dan keberlanjutan orgnisasi Pramuka. (Khoir/LINES)