MAKASSAR – Ekspedisi Bhakesra yang melibatkan berbagai lembaga dan ormas, termasuk LDII dan Sako SPN mengemban misi untuk menguatkan kedaulatan NKRI. Penguatan nasionalisme dilakukan oleh peserta Bhakesra dengan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup, untuk menumbuhkan cinta tanah air.
Tim satuan komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini, memanfaatkan Bhakesra dengan memberikan pelatihan kepramukaan dan permainan pembentukan karakter. Untuk menumbuhkan nasionalis dan cinta tanah air, Sako SPN mengirim lima trainer yang diharapkan dapat membangun semangat anak-anak. Anak-anak menjadi target utama karena merekalah masa depan Indonesia.
“Lewat permainan diharapkan penanaman nilai moral dan spirit nasionalisme anak-anak tersebut dapat terbangun lebih mudah,” ujar Sumantri salah satu Pembina Sako SPN kepada LINES.
Tidak hanya kecintaan tanah air yang coba ditularkan, Sako SPN juga menanamkan nilai luhur yang terkandung dalam ajaran Islam, agar generasi penerus bangsa nantinya dapat hidup dan berkembang di dalam masyarakat dengan baik. “Sikap jujur, tanggung jawab, sopan santun, berani dan disiplin diberikan melalui simulasi permainan, agar anak-anak menjadi generasi penerus yang unggul di lokasi terpencil tersebut,” kata Sumantri.
Pelatihan kepramukaan yang diberikan bertujuan untuk membangun jiwa kreatif dan mandiri para pemuda di lokasi bantuan. Jiwa kreatif tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi bekal pengembangan potensi wilayahnya khususnya lewat pariwisata dan usaha kreatif. Selain pelatihan kepramukaan dan permainan pembentukan karakter, Tim Sako SPN juga mennyumbangkan pakaian anak-anak, buku tulis, buku bacaan anak, serta sumbangan lain yang diperoleh dari donator.
Senada dengan Sumantri, Prof Henky Susanto, Koordinator Ikatan Alumni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (IKAL BPPT) yang mengikuti ekspedisi mengutarakan peran kegiatan ini amat penting dalam penciptaan kedaulatan NKRI di wilayah terluar Indonesia. “Pemberdayaan yang dilakukan oleh teman-teman sekecil apapun sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini sangat penting untuk peningkatan keladulatan wilayah terluar,” ujar Henky di sela acara Bhakesra kepada Tim Sako SPN.
Henky dan kawan-kawan dari IKAL BPPT akan memperkenalkan kompor biomassa di daerah terpencil, agar masyarakat tidak hanya menyelesaikan masalah energi tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Dirinya berharap, timnya dapat memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai energi alternatif untuk mewujudkan mercusuar biomassa di wilayah terluar sehingga perbatasan Indonesia tidak diambil negara tetangga.
Henky juga memuji kebijakan yang dilakukan oleh tim dari Bank Indonesia yang melakukan penukaran uang dan penelitian ketersediaan uang di lokasi terpencil tersebut. Menurutnya hal ini penting guna menjaga stabilitas ekonomi dan menandakan wilayah ekonomi Indonesia.
“Uang itu selain alat tukar juga jadi bukti kedaulatan bangsa kita di wilayah tersebut,” jelas Henky. Dirinya mencontohkan kejadian yang terjadi pada Pulau Sipadan dan Linggitan. Di Forum Internasional Indonesia kalah dengan Malaysia karena mayoritas uang yang beredar di kedua pulau tersebut kebanyakan mata uang Malaysia. (Bahrun/Lines)