BALIKPAPAN – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1437 H atau tahun 2016 M, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Lembaga Dakwah Islam se-Kota Balikpapan menggelar rapat koordinasi atau Rakor, bertempat di Hotel Sagita, Sabtu (21/5/2016).
Rakor dipimpin oleh KH M Idris, anggota DPD RI daerah pemilihan Kalimantan Timur. Dalam paparannya, M Idris mengatakan beberapa hal, diantaranya pelaksanaan Ngaji Bareng di Bulan Ramadan yang akan dilaksanakan di 15 tempat, “Karena ada permintaan penambahan,” ujarnya.
“Tahun ini, di dalam bulan suci ramadan, kita akan melaksanakan lomba cerdas cermat beregu,” tambah M Idris. Menurutnya, peserta lomba cerdas cermat akan diikuti peserta dari pemuda masjid. “Nantinya kita akan minta kepada ketua-ketua pengurus masjid, supaya mengutus perwakilannya,” ujarnya. Selain itu, ia berharap peserta dari perwakilan sekolah se-Balikpapan.
Beberapa kegiatan yang dianggap penting dalam rakor ini adalah pengurus masjid diharapkan mengadakan pengecatan, kebersihan lingkungan, dan pemasangan umbul-umbul sebagai tanda kegembiraan menyambut bulan suci Ramadan. “Ada 414 masjid di Balikpapan,” ujar M Idris.
Namun yang perlu diperhatikan selama mengadakan kegiatan malam Ramadan, seperti tadarus yang menggunakan pengeras suara atau toa, dihimbau agar tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, yakni hingga pukul 22.00 waktu setempat.
Sementara itu, AKP Subekti Kasat Binmas Polres Balikpapan tampil memberikan paparan berkaitan dengan sosialisasi narkoba. “Sesuatu yang kita hindari kok disosialisasikan, nanti malah ada sosialisasi korupsi, sosialisasi terorisme, sosialisasi lain-lain yang justru semestinya dihindari,” ujar Subekti.
Menurutnya, masyarakat tak perlu tahu jenis-jenis narkoba yang bermacam-macam. Ia mengatakan, sesuatu yang terus menerus disosialisasikan dan diterima berulang-ulang, seolah-olah seperti mengiklankan narkoba.
“Saya berpesan, bapak-bapak ustad atau mubaligh tidak perlu memberitahukan jenis narkoba ketika berdakwah. Cukup kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan,” katanya. Faktanya, lanjutnya, ia sendiri tidak pernah tahu narkoba, tidak pernah menyentuh apalagi mengonsumsi narkoba.
Berkaitan dengan perilaku masyarakat yang menyimpang dan gemar berbuat korupsi meskipun sudah melaksanakan Salat, Subekti juga memberikan perhatian. Ia juga mengutip Alquran yang menyebutkan sesungguhnya Salat mencegah perbuatan buruk dan mungkar.
“Sesungguhnya di dalam Salat itu ada sebuah inti yaitu khusyuk,” ujarnya. Di depan para ulama, ia menjelaskan bahwa di saat seseorang melaksanakan salat khusyuk, tubuh akan memproduksi hormon endorphin dan hormon serotonin. “Secara sintetis hormon ini ada di narkotik, tapi secara alami diproduksi oleh kepala kita manakala dalam keadaan khusyuk,” ujarnya.
Ia menjelaskan, itulah mengapa ketika usai melaksanakan salat dengan khusyuk akan membuat hati seseorang tenang, tentram, dan didominasi rasa gembira dan pikiran terbuka. Dengan demikian, dapat mencegah seseorang berbuat buruk dan mungkar.
Rakor yang diikuti puluhan peserta yang mewakili organisasi masyarakat dan lembaga dakwah Islam se-Balikpapan ini, turut dihadiri Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi. Turut hadir pula Ketua Pimpinan Cabang (PC) LDII Balikpapan Tengah H Asrul Sani, PC LDII Balikpapan Kota H Ahmad Saudi, dan PC LDII Balikpapan Barat. (SA/LINES)