NASIONAL – Lima ulama Aceh mengunjungi pesantren LDII di Jakarta dan Jawa Timur, untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai kurikulum LDII.
Pasca kunjungan ke Pesantren Wali Barokah Kediri, para ulama Aceh yang dipimpin Dekan Usluhuddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh DR H Samsul Rijal, M.Ag berkunjung ke kantor DPP LDII, di bilangan Senayan, Jakarta Selatan pada 3 September 2013. DPP LDII diwakili Ketua DPP LDII DR Shobar Wiganda, Ahmad Kuntjoro, SE, MBA, dan Sekretaris Umum Doddy T Wijaya, serta beberapa jajaran pengurus DPP LDII lainnya.
ÔÇ£Bagi kami ini hal yang luar biasa, kami dapat melihat langsung kurikulum LDII, yang memberi ruang terhadap khasanah budaya lokal,ÔÇØ ujar Samsul Rijal. Menurutnya, LDII memberi ruang terhadap budaya lokal dengan memaknai Alquran dan Alhadits dalam bahasa Jawa, selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bahkan para ulama Aceh dapat menemukan aksara Jawa kuno bersanding dengan aksara Arab.
Kehadiran ulama Aceh di DPP LDII ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, beberapa ulama Aceh, Sumatera Barat, dan dari berbagai provinsi lainnya, mengunjungi pesantren-pesantren yang di bawah naungan LDII. Mereka datang untuk membangun saling pengertian dan menguatkan ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam.
Dalam pertemuan yang santai itu, Ketua DPP LDII Shobar Wiganda, LDII memaparkan legalitas, kompetensi, dan kontribusi LDII membangun potensi umat Islam di berbagai bidang. Di bidang kesehatan, LDII menurut Shobar Wiganda telah membangun rumah sakit bersalin di Sidoarjo dan beberapa lokasi lainnya. ÔÇ£Pesantren LDII telah dilengkapi pusat kesehatan, yang memungkinkan masyarakat sekitar berobat. Bukan hanya melayani para santri saja,ÔÇØ pungkas Shobar Wiganda.
Di bidang lingkungan sejak 2008 LDII telah melaksanakan program penghijauan lahan kritis, yang dinamai Go Green. Menurut Shobar Wiganda, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tahun 2012, LDII telah berhasil melakukan penghijauan pada 12 Provinsi selama 5 tahun sebanyak 3,5 juta pohon lebih, dengan tingkat kematian 7,2 persen.
ÔÇ£Provinsi yang telah melaksanakan program Go Green adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Papua, DKI Jakarta dan Banten. Kegiatan ini melibatkan Pemerintah Daerah, MUI (Jatim dan Sulteng) dan LSM setempat,ÔÇØ ujar Shobar Wiganda.
Untuk meningkatkan jiwa nasionalisme, LDII menghelat diskusi atau seminar mengenai wawasan kebangsaan. Kegiatan ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan pemikir kebangsaan, semisal Wakil Ketua MPR Hajriyanto T Thohari, Yudi Latief, dan para pemimpin redaksi atau wartawan senior media massa nasional. Mereka menggemakan lagi pentingnya arah haluan bangsa yang terdapat dalam Pancasila dan UUD 45.
ÔÇ£Hal ini dilakukan LDII untuk mensosialisasikan empat pilar bangsa, yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. LDII adalah ormas Islam yang berasaskan Pancasila, dan terus berjuang menegakkan empat pilar tersebut,ÔÇØ ujar Shobar Wiganda.
LDII di Mancanegara
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum DPP LDII Dody T Wijaya memaparkan perkembangan LDII di luar negeri. Menurut Dody T Wijaya, perkembangan LDII di luar negeri mulai masif di era 1990-an, ketika mahasiswa yang aktif di pengajian LDII, mendapat beasiswa tugas belajar ke Eropa, daratan Inggris, dan Australia. Sementara itu para juru dakwah LDII mulai berdakwah di Malaysia, Singapura, Vietnam, bahkan Suriname.
Saat ini, warga LDII telah membuka pengajian di Sembilan negara anggota Uni Eropa. Di Australia, warga LDII bergotong royong membeli gereja yang telah bangkrut kepengurusannya. Gedung gereja itu akhirnya dijual pengurusnya. Warga LDII lantas membelinya, kemudian dijadikan masjid untuk umat Islam pada umumnya, yang kebetulan berada di Australia.
Perkembangan selanjutnya, warga LDII yang di luar negeri mengirimkan putra-putri mereka untuk memperdalam pengetahuan di bidang agama di pesantren-pesantren LDII, dan kembali ke negara mereka untuk syiar Islam. Acara itu ditutup dengan penyerahan cendera mata kepada ulama Aceh, di antaranya DR H Samsul Rijal, M. Ag, Dr H Burhan Ali selaku Kepala Kemenag Aceh Besar, H Hamidi Abdul Samad selaku pimpinan Pesantren Dayah Nurul Amal Aceh Utara, H Muhammad M. Nur selaku mantan ajudan Gubernur Provinsi Aceh, H Rustam Efendi selaku tokoh masyarakat, dan Tengku H Burhan selaku ketua DPW LDII Provinsi Aceh.
DPP LDII berharap kunjungan ini mampu menciptakan kesepahaman antara LDII dan umat Islam di Aceh, untuk bersama-sama membangun bangsa. ÔÇ£Apa yang sudah dilakukan LDII, seharusnya diajarkan kepada masyarakat luas, untuk kemajuan umat Islam,ÔÇØ pungkas Samsul Rijal. (Noni, Fredy)