JAKARTA – Sebagai bentuk evaluasi keputusan Munas LDII 2011 tentang Kepanduan, LDII menghelat FGD PPG dan Pramuka, Sabtu (19/4). Edwin Sumiroza Korbid Departemen PKOSB (Pemuda, Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya), menilai Pramuka dekat dengan pendidikan karakter dan baik untuk diadaptasi. Menurutnya Pramuka juga dapat digunakan untuk membantu pembinaan generasi penerus, terutama ditinjau dari ranah afeksi dan psikomotorik.
“Selama ini sistem pendidikan di Indonesia melulu dominan pada ranah kognitif dan tidak banyak menyentuh kepada afeksi anak. Diharapkan dengan Pramuka pendidikan tersebut dapat diakomodasi dengan baik,” papar Edwin dalam FGD. Dirinya mencotohkan penanaman pendidikan afeksi menghormati orang tua lewat praktik memasak dan mencuci baju sendiri. Edwin menjelaskan melalui kegiatan tersebut anak dirangsang untuk merasakan susahnya dan beratnya orang tua meramut dan membesarkan anak. Dengan demikian diharapkan anak dapat lebih menghormati dan menghargai jerih payah orang tua yang membesarkan mereka.
Dalam pemaparannya Edwin juga menjelaskan afeksi tentang nilai yang terkandung dalam kalimat syahadat juga dapat dilakukan lewat kegiatan Pramuka. Kegiatan Pramuka yang dilakukan di outdoor dapat menyisipkan pesan tentang kebesaran Sang Pencipta. Gunung yang tinggi menjulang dan laut yang luas diharapkan dapat menjadi media yang ampuh mendekatkan diri siswa Pramuka dengan Allah SWA.
Selain itu menurutnya dalam praktik Pramuka juga dapat disisipi dengan muatan agama Islam, seperti sholat, adzan, menjadi khotib, amil, mengurus jenazah dan masih banyak lagi lewan pemberian tanda kecakapan khusus (TKK). Tidak hanya itu, Pramuka juga dinilai LDII mendukung program Trisukses Generasi Penerus yaitu faqih, berakhlaqul karimah, dan mandiri. LDII menilai ketiganya dapat diakomodasi dengan baik lewat Pramuka.
Acara FGD yang dihadiri oleh berbagai Sakoda di lingkungan Sako Sekawan Persada Nusantara seperti Sakoda Lampung, Jakarta, Jatim, Jateng, dan Jabar ini diharapkan dapat menghasilkan formula yang tepat dalam pendidikan Pramuka yang bercorakkan Islam sesuai yang dicitakan LDII. Hal ini senada dengan UU Nomor 12 Tahun 2010 tetang Gerakan Pramuka yang mengisyatkan Pramuka Sako dapat memiliki warna jati diri yang khas, selama dengan tujuan memberi pembinaan generasi penerus. Hasil FGD ini akan disampaikan dalam Rekernas, Mei mendatang yang rencananya dihadiri oleh Kak Adhyaksa Dault, Kwarnas Pramuka Indonesia yang baru saja terpilih. (Bahrun/Lines)