JAYAPURA – Dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) 2015 yang ke-31, pemerintah Kabupaten Jayapura Papua menyelenggarakan peringatan yang dihadiri Menteri Sosial Hj Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Yohana S Yembise, serta Bupati Jayapura Mathius Awoitaw SE MSi, Jumat (21/8) lalu.
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Upacara Gunung Merah, kompleks Kantor Bupati Jayapura ini, dihadiri pengurus DPD LDII Kabupaten Jayapura.
Hari Anak Nasional bagi LDII Jayapura adalah momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak, dan menjauhkan anak dari kekerasan domestik maupun dari lingkungan sekitar ataupun sekolah, “Anak yang selalu mengalami kekerasan sejak kecil perkembangan psikologinya akan buruk. Mari meniru Rasulullah yang mengasihi anak kecil terutama yatim piatu, selalu sabar dalam mendidik mereka,” papar Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Jayapura H. Edy Kuswanto.
Seremoni peringatan HAN 2015 cukup meriah. Sebelumnya, dua menteri wanita dari Kabinet Kerja itu, menghadiri perayaan HAN 29015 di Sentani City Square (SCS) pada Selasa (18/5). Dalam acara itu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Budi Luhur binaan DPD LDII Kabupaten Jayapura. LDII menghadirkan 28 anak yang didampingi Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Jayapura H. Edy Kuswanto, Sekretaris I/II Desri Eko Winasis, S.E, dan Suparto, S.Sos, Bendahara H.Muhammad Sabir,S.E, serta Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Hj. Farida Muchtar.
Perhelatan itu diramaikan dengan senam masal anak, berbagai tarian adat, tari Yosim Pancar, dan marching band, serta pembacaan Suara Anak Papua dan drama yang dimainkan oleh anak-anak. Acara ini dihadiri pula oleh para pejabat dari instansi terkait, militer, tokoh masayarakat dan agama, serta pengurus PAUD.
Peringatan HAN 2015 mengambil tema Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak, yang dikukuhkan dengan deklarasi dukungan Kabupaten Jayapura menjadi kota layak anak. Dalam acara tersebut dicanangkan pula gerakan nasional penutupan lokalisasi prostitusi tahun 2015 menuju Indonesia bebas prostitusi 2019 di Kabupaten Jayapura oleh Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa. Pada kesempatan ini LDII Kabupaten Jayapura turut membubuhkan tanda tangan, sebagai wujud mendukung kebijakan pemerintah.
Gerakan penutupan lokalisasi didukung penuh Bupati Jayapura Mathius. Bahkan ia mencanangkan Kabupaten Jayapura ramah dan layak anak, “Salah satu program kami menutut prostitusi di Tanjung Elmo pada 17 Agustus lalu, karena di sana banyak ditringgali anak-anak,” ujar Mathius. Dalam kesempatan itu, Gubernur Papua Lukas Enembe memberi kata sambutan yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Doren Wakerkwa.
Lukas Enembe mengungkapkan, banyak anak Indonesia khususnya di Papua yang belum bahagia, karena masih bekerja keras banting tulang untuk membantu orang tuanya untuk bertahan hidup, “Dalam kondisi seperti itu kesempatan untuk bermain maupun mengembangkan potensi menjadi kurang, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap sumber daya manusia dan tumbuh kembangnya,” ujar Lukas Enembe seperti yang dibacakan Doren Wakerkwa.
Senada dengan Lukas Enembe, Menteri P3A Yohana meminta semua pihak di Papua menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena akan mempengaruhi kondisi psikologi anak. Malahan kekerasan bagi perempuan dan anak diberi sanksi yang berat oleh negara.
“Kita perlu melindungi tumbuh kembang dan memberikan hak-hak anak di antaranya hak sipil, lingkungan keluarga, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, hak untuk berpartisipasi, hak bermain, dan hak untuk berekspresi, karena anak-anak adalah masa depan kita yang akan melanjutkan pembangunan negeri tercinta ini,” imbuhnya.
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa mensosialisasikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sekaligus melepas secara resmi para PSK lokalisasi Tanjung Elmo kembali ke daerah asalnya, dengan diberikan dana sosial untuk membuka usaha. “Pesan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kabupaten Jayapura supaya menjaga dan membahagiakan anak-anak Indonesia, jaga dan bahagiakanlah anak-anak Jayapura dan Papua,” kata Khofifah.
Ditemui di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional 2015 Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Jayapura H Edy Kuswanto menjelaskan, “Anak adalah aset emas dan mega proyek yang harus dijaga dan dibina secara intensif dan berkesinambungan baik segi attitude, knowledge, dan skill sehingga menjadi generasi penerus yang profesional religius, untuk melanjutkan tongkat estafet dalam mengisi kemerdekaan negeri kita tercinta ini,” ungkapnya. (Desri Eko/Lines)