BALIKPAPAN – Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota Balikpapan menggelar bersih-bersih pantai dalam rangka pelestarian lingkungan dengan melibatkan pemuda-pemudi. Kegiatan ini berlangsung di Pantai Batu-Batu Banua Patra Balikpapan, Minggu (8/1) lalu.
“Kegiatan ini dalam rangka pembinaan pemuda-pemudi kita terhadap lingkungan sekitar, belajar dan beramal saleh membersihkan pantai dari sampah yang berserakan,” ujar H Herry Fathamsyah SE, Wakil Ketua DPD LDII Balikpapan.
Menurutnya, para generasi penerus dibina dalam satu bidang organisasi kepemudaan, yakni Penggerak Pembina Generus (PPG) dan Yayasan Tri Sukses Generus (TSG). “LDII ada bidang kepemudaan, nah kepemudaan ini di bawah naungan PPG, secara lembaga dalam hal ini berada dalam TSG,” terangnya.
Dari pengamatannya di lapangan, ia menilai pemuda-pemudi yang terlibat dalam kegiatan bersih-bersih ini cukup antusias. “Antusiasnya cukup bagus, yang datang sebagian dari 600 orang muda-mudi,” ungkapnya.
TSG merupakan yayasan yang baru berdiri sejak tahun 2015 yang lalu ini, terus melakukan sosialisasi kegiatan agar lebih dikenal masyarakat. Bidang garap Yayasan TSG adalah pendidikan formal, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP hingga SMA.
“Saat ini yang sudah berjalan PAUD Al Ajwa dan sudah berdiri di empat lokasi di Balikpapan, yakni di Pondok Bairuha Gunung Guntur, Sepinggan, Manggar, dan Samboja,” ujar H Hasan Bisri, Ketua Yayasan TSG.
Menurutnya, direncanakan tahun ini mulai berdiri SD, SMP, dan SMA. “Insya Allah, persiapan sudah dilakukan mulai ijin pendirian, gedung, sarana prasarana, sampai dengan siswa-siswi dan guru-gurunya,” terangnya.
Tri Sukses Cup dan Bazar
Selain mengadakan bersih-bersih, TSG juga mengadakan kompetisi futsal yang digelar di Lapangan Futsal Gelora Patra Balikpapan. Kompetisi dalam rangka membina kerukunan, kekompakan, dan kerjasama yang baik ini berlangsung selama dua hari, yakni 7-8 Januari 2017.
“Kompetisi ini memperebutkan piala Tri Sukses Cup, diikuti 16 tim, rinciannya 12 tim dari Balikpapan, satu tim Penajam Paser Utara, dan tiga tim dari Samboja,” ujar H Hasan. Ia menambahkan, setiap tim terdiri atas lima orang pemain termasuk penjaga gawang.
Menariknya, dari beberapa tim futsal ini terdapat satu tim yang pemainnya terdiri atas para ustadz dan perwakilan mubaligh. “Ikutnya tim mubaligh ini dalam rangka bagian dari gerakan menghormati guru,” ungkapnya.
Gerakan Menghormati Guru merupakan gerakan yang digagas LDII pada Munas VIII di Jakarta November 2016 yang lalu, dan secara simbolis diresmikan serta didukung Presiden Joko Widodo sebagai gerakan nasional.
Dari pantauan media ini, kompetisi berlangsung seru. Dukungan penonton masing-masing tim dengan membawa alat penabuh dan alat perekam video maupun kamera mampu menambah suasana semakin semarak.
“Selain futsal dan bersih-bersih pantai, kita juga gelar bazar makanan dan minuman yang diikuti warga, cukup ramai,” pungkasnya. (SA/LINES)