JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan warga, terutama generasi muda, berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Dia tak ingin status yang diunggah bisa menyinggung perasaan orang lain.
“Terutama remaja, kita hati-hati buat status. Apakah singgung orang lain, apakah sebabkan sakit hati orang lain. Apalagi niatnya langsung mencela, mencemooh. Itu jangan,” kata Jokowi, seperti dikutip dari detik.com, dalam sambutan peresmian acara Pembukaan Pasanggiri Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
Jokowi menegaskan masyarakat Indonesia adalah satu bangsa dan satu tanah air. Untuk itu, unggahan yang mencemooh dan menyinggung perasaan orang lain di media sosial seharusnya tidak dilakukan.
“Saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lakukan itu,” katanya.
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sedang sibuk menyiapkan pembangunan secara fisik. Di antara negara G20, kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di posisi ketiga yang terbaik.
“Ini patut disyukuri. Kita hanya kalah dengan India dan Tiongkok. Turki, Korsel, Meksiko, Jerman, Uni Eropa, Arab Saudi, Jepang, semua di bawah kita jauh. Ini yang sering kita tidak sadari dan syukuri,” ucapnya.
Jokowi mengajak masyarakat Indonesia mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT. “Dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia sangat melambat dan tidak baik, tapi negara kita masih berada di posisi di atas lima. Baru diumumkan lagi kuartal tahun 2017, kedua, alhamdulillah masih pada posisi di atas 5 atau di angka 5,01 persen,” jelas Jokowi.
“Inflasi juga sama. Artinya, inflasi kalau ada pertumbuhan ekonomi dan inflasinya di bawah, itu artinya ada keuntungan masyarakat di dalam daya beli, membeli sesuatu,” imbuh Jokowi.
Tebak Berhadiah Sepeda
Saat berdiri di atas panggung, Presiden Jokowi meminta salah seorang hadirin maju ke panggung berdiri bersama dirinya untuk menjawab pertanyaan yang dia berikan.
“Sini, nggak usah takut, Presidennya nggak diktator kok,” kata Jokowi kepada seorang remaja perempuan di atas panggung, yang mengundang gelak tawa hadirin.
Jokowi mengatakan, di media sosial, banyak yang menyebut dirinya sebagai seorang diktator. Dia membantah hal itu. “Sekarang di medsos banyak yang menyampaikan, Presiden Jokowi itu otoriter, diktator. Masak wajah saya kayak gini wajah diktator,” kata Jokowi tertawa.
Jokowi kemudian mempersilakan remaja perempuan itu memperkenalkan diri.
“Perkenalkan, nama saya Gladis,” tutur remaja itu.
“Bisa silat?” tanya Jokowi.
“Nggak,” jawab Gladys, yang mengenakan kerudung berwarna hitam dan ikat kepala khas pendekar.
Jokowi pun kemudian memberikan pertanyaan kepada Gladys. Dia meminta Gladys menyebutkan 7 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Namun Gladys mengaku tidak bisa menjawab.
“Nggak (bisa jawab),” kata Gladys, menanggapi pertanyaan Jokowi.
“Loh, tadi maju mau jawab kan?” tanya Jokowi.
“Nggak Pak,” katanya. Gladys mengaku dia maju karena didorong oleh penonton yang lain.
“Saya nggak mau maju. Tapi didorong-dorong,” ucap Gladys.
“Loh, nggak mau maju didorong-dorong. Sampai sini didorong-dorong?” kata Jokowi tersenyum.
Jokowi lalu mempersilakan Gladys turun. “Ya sudah, terima kasih. Silakan kembali,” katanya.
Meski demikian, di akhir sambutannya, Jokowi tetap memberikan sepeda untuk Gladys.
“Buat yang maju tadi, nanti saya beri sepeda,” katanya. (*)