BALIKPAPAN – Di penghujung tahun 2017 bertepatan dengan libur sekolah, LDII Balikpapan menggelar Kajian Imam Bukhari, dengan nara sumber salah satu ulama muda dari Majelis Taujih Wal Irsyad Dewan Pimpinan Pusat LDII, Ustadz H Abdul Aziz Ridwan Lc, bertempat di Masjid Nurul Iman Karang Jawa Balikpapan, Minggu (31/12).
Ketua LDII Balikpapan H Abdul Rachman Zain SE mengungkapkan, kajian ini merupakan acara puncak dari rangkaian kajian Sahih Bukhari yang sudah berjalan sejak 10 hari sebelumnya. “Kegiatan ini bertujuan agar para pemuda pemudi tidak hanyut dalam perayaan akhir tahun, sebagaimana umumnya pemuda seusia mereka,” ujarnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter generasi penerus bangsa. “Kajian ini cukup bagus, kita semua tahu Imam Bukhari merupakan ulama mahsyur dan tersohor, karyanya Sahih Bukhari yang berisi ribuan hadis, diakui ulama dunia sebagai rujukan umat Islam setelah Alquran, tentu Imam Bukhari bukanlah sembarang orang,” tuturnya.
Karena itu, ia mengajak bukan saja kepada pemuda dan pemudi saja, melainkan juga termasuk para orang tua untuk mengikuti kajian guna meneladani sikap dan sifat orang tua dalam mendidik anak. “Ibu merupakan pendidikan anak yang pertama, ketika masih kecil Imam Bukhari sempat mengalami gangguan mata, tidak bisa melihat, namun orang tuanya gigih dan terus berdoa sampai Imam Bukhari bisa melihat kembali,” urainya.
Tak heran, di usia 10 tahun, Imam Bukhari berhasil menunjukkan kelebihan-kelebihannya menghafal hadis. “Diceritakan, Ad Dakhili, gurunya, pertama kali sempat tidak percaya Imam Bukhari yang ketika itu masih anak-anak mampu mengoreksi namun dengan rasa hormat dan takdhim kepada gurunya, masya Allah,” tuturnya.
Menariknya, kajian ini juga menceritakan adab-adab atau tata kerama bagaimana seorang guru mengajar muridnya sehingga memberikan kesan yang mendalam. Begitu juga adab seorang murid kepada guru yang dilakukan oleh Imam Bukhari, dan sangat patut untuk diteladani generasi saat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, kajian Sahih Bukhari ini diselenggarakan oleh DPD LDII Balikpapan, dengan menelan dana sekira Rp 100 juta berasal dari swadaya mandiri. Kajian diikuti peserta hingga 1.500 orang, berlangsung mulai 22-31 Desember 2017. Tepat hari ke sembilan dana terpenuhi. Untuk itu, ia berterima kasih atas antusias para jamaah peserta kajian, yang dengan semangat fii sabilillah mengikuti kajian ilmu hingga tuntas.
“Mari, di akhir tahun ini lebih baik kita mengisi dengan kajian yang sangat bermanfaat. Alhamdulillah, sampai hari ini semua berjalan tertib, aman, dan lancar. Jazaa kumullahu khoiro. Semoga Allah memberikan manfaat dan kebarokahan,” pungkasnya. (SA/LINES)