BALIKPAPAN – Pembinaan generasi penerus yang alim, berakhlak mulia serta mandiri, merupakan kunci menjaga eksistensi masa depan bangsa. Pembinaan ini penting ditanamkan sejak anak usia dini hingga remaja, untuk memperkuat pemahaman dan karakter enam tabiat luhur, yakni jujur, amanah, sederhana, rukun, kompak dan kerjasama yang baik.
Guna mengukur keberhasilan pembinaan dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan pendidikan yang telah diserap anak, Pimpinan Cabang (PC) LDII Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat menggelar Festival Anak Saleh (FAS) Tahun 2016, bertempat di Masjid An Nassai Kelurahan Somber Balikpapan, Minggu (24/1/2016).
“Pembinaan ini terus dijalankan, mulai dari adik-adik tingkat PAUD, TK, awaliyah A, awaliyah B, wustho maupun ulya, hingga nantinya betul-betul diharapkan menjadi generasi yang religius, memahami nilai-nilai agama serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan Alquran dan Alhadits,” ujar Mahrozi SKom, Ketua PC LDII Balikpapan Utara.
Menurut Mahrozi, FAS tahun ini diikuti tujuh perwakilan TK/TPA (Taman Pendidikan Alquran) dari dua kecamatan tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan pukul 7.30 WITA dan berakhir pukul 15.00 WITA ini berisi beberapa lomba, diantaranya adalah lomba mewarnai, kaligrafi, adzan, murottal, qiroat, kotbah, cerdas cermat hingga dakwah dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Sementara itu, menurut panitia ada 10 jenis lomba yang diikuti sekira 200 peserta. “Disediakan berbagai macam hadiah menarik bagi yang juara,” ujar Abdillah Kurniawan, Ketua Panitia FAS.
Pantauan media ini, beberapa peserta cukup antusias mengikuti perlombaan. Meski terlihat sambil tiduran dan anggota tubuh yang selalu bergerak, namun anak-anak cukup perhatian menyelesaikan perlombaan mewarnai dan kaligrafi.
“Namanya juga anak-anak, mereka biasa bertingkah,” ujar bapak-bapak yang ikut menonton, gemas.
Di tingkat remaja, yang cukup menarik adalah lomba dakwah dalam bahasa Inggris. Terlihat salah satu peserta cukup menguasai bahasa Inggris dan lancar tanpa membaca teks soal dari panitia.
Selain terampil casciscus, ia juga cukup semangat dan terampil membacakan dalil-dalil baik dari Alquran maupun Alhadits. Tak heran, peserta ini mendapat applause dan standing ovation dari penonton.
“Dia memang peserta yang sudah belajar untuk go internasional, dari perwakilan Soekarno Hatta,” pungkas Mahrozi mengakhiri perbincangan. (SA/LINES)