BALIKPAPAN – Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Balikpapan Kombes Pol Turmudi SIK memberikan tausiyah agama pada pengajian yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Balikpapan. Pengajian berlangsung di Masjid Luhur Bairuha, Kompleks Pondok Pesantren Bairuha, Jalan Guntur Damai RT 38 Kelurahan Gunung Sari Ulu Balikpapan, Minggu (9/2).
Didampingi Kasat Intelkam AKP Sarbini, Turmudi memberikan tausiyah tentang keutamaan silaturahmi. “Saya masuk kesini itu suatu kebanggaan karena saya bisa datang silaturahmi dengan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Mudah-mudahan bisa mengenal saya, bisa mengenal dengan baik. Jika ada permasalahan mari kita selesaikan bersama-sama,” tuturnya.
Menurutnya, silaturahmi merupakan kebanggaan baginya karena Islam menganjurkan selalu berbuat baik. “Amalan dalam Islam tidak hanya berupa ibadah seperti salat, baik wajib maupun sunah, puasa, zakat dan lain sebagainya. Melainkan tersenyum itu juga ibadah, kemudian menjalin tali silaturahmi. Semua itu mengandung kebaikan,” tuturnya.
Menjalin silaturahmi, lanjutnya, merupakan cara mewujudkan persaudaraan sesama muslim, sesama manusia, dan kebangsaan yang dilakukan dengan cara mengunjungi sanak keluarga dan saudara. “Jadi, bapak-bapak ibu-ibu sekalian ini saya anggap saudara sendiri. Karena saya orang dari jauh, perantauan, ketika ketemu bapak ibu sekalian dalam suasana seperti ini, saya seolah merasa di kampung saya sendiri,” ungkap pria kelahiran Trenggalek Jawa Timur ini.
Dalam tausiyah-nya, Turmudi mengatakan bahwa selain membuat orang senang, silaturahmi memiliki beberapa keutamaan. “Pertama, silaturahmi merupakan tanda-tanda orang beriman kepada Allah Subhanahu wa Taala,” tuturnya sembari menyitir hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Keutamaan kedua, lanjutnya, dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya. Keutamaan ketiga, menyambung hubungan dengan Allah Subhanahu wa Taala. Dan yang keempat, mendapatkan balasan surga dan dijauhkan dari api neraka. Beberapa keutamaan tersebut ia sampaikan dengan disertakan dalil. Menariknya, dalil-dalil tersebut dibacakan AKP Sarbini yang cukup fasih berbahasa Arab.
Di akhir tausiyah, Turmudi mengingatkan wajibnya taat kepada pimpinan selama tidak maksiat, dengan menyitir ayat Al-Quran dan Alhadits. “Jadi, artinya begini, ketika kita menjadi bagian dari masyarakat, kita wajib mendoakan pimpinan kita, siapapun itu. Pimpinan di LDII, pimpinan negara ini, kita wajib menghormati dan mendoakan, bukan menghina dan menghujat,” ungkapnya.
Ia berpesan agar jika ingin mengingatkan pada pimpinan hendaknya dengan cara yang santun. “Jadi kita tidak boleh menghujat, kalau kita mengingatkan pada pimpinan, pada komandan kita, hendaknya dengan cara yang baik, santun, dan di tempat yang tertutup, yang tidak diketahui oleh orang banyak,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat harus cerdas untuk tidak menyebarkan fitnah dan gibah di depan masyarakat umum. “Itu sama juga mempermalukan pimpinan kita. Apalagi ini menjelang Pilkada jangan sampai ada isu-isu, fitnah dan gibah,” ujarnya. Dalam Pilkada, isu black campaign dan negative campaign mudah terjadi dan dapat memicu hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Setelah itu, pengajian ditutup dengan tausiyah kembali oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan KH Kasim Pallanju, sekaligus diakhiri dengan doa. Menurut informasi panitia, pengajian diikuti kurang lebih 2.500 orang jamaah, dengan rincian jumlah kendaraan bermotor mencapai 1.452 roda dua dan 882 roda empat.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H Herry Fathamsyah secara terpisah mengatakan bahwa pengajian yang dilaksanakan LDII ini bersifat umum, tidak exclusive, dan berlaku untuk semua umat Islam. “Karena yang kita kaji adalah pegangan umat Islam, yaitu Al-Qur’an dan Alhadits,” tuturnya.
“Alhamdulillah, Bapak Kapolresta telah memberikan arahan, bimbingan, wejangan pada warga LDII untuk bersama-sama cerdas dalam menanggapi kabar berita, dimana saja, agar Balikpapan sebagai madinatul iman tetap bersih indah aman dan nyaman sebagai penyangga Ibu Kota Negara. Semoga terus terwujud,” tutup H Herry. (SA/LINES)
Foto dokumentasi.