BALIKPAPAN – Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota Balikpapan dinilai sukses oleh sejumlah kalangan menggelar Rapat Kerja Daerah yang ke-VI di Pondok Pesantren Bairuha, Sabtu (19/1) kemarin. Rapat masing-masing komisi berhasil menghasilkan beberapa program kerja yang siap untuk diwujudkan.
Rekerda dibuka secara simbolis dengan mengetuk palu sidang oleh Wakil Wali Kota yang diwakili staf ahli Jumali. Turut menyaksikan Ketua MUI KH Mohammad Kasim Pallanju bersama Sekretaris Drs HM Jailani, Ketua FKUB Drs H Abdul Muis Abdullah, Kepala Kesbangpol Drs I Ketut Rasna, Kepala Kantor Kemenag yang diwakili Drs HM Izzat Sholihin SAg MPd, Ketua DPW LDII Kalimantan Timur yang diwakili Ir HM Ansori.
Turut hadir Camat Balikpapan Tengah Edi Gunawan, Lurah Gunung Sari Ulu (GSU) Ririn Trisnawati, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) GSU Syarifuddin SH, Aiptu Haryono dari Bhabinkamtibmas Polsek Balikpapan Utara, Serda Tarjani dari Babinsa, serta undangan dan pejabat lainnya.
Dalam sambutan di hadapan 150 orang peserta, Ir HM Ansori menitipkan pesan DPW LDII Kalimantan Timur agar kebijakan pemerintah tentang bahaya sampah plastik ditindaklanjuti dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari warga LDII.
“Saat ini isu yang berkembang adalah masalah sampah. Bahaya polusi yang diakibatkan sampah plastik ini luar biasa,” tutur HM Ansori. Ia berharap, LDII Balikpapan dapat memasukkan masalah ini ke dalam program kerjanya. “Kita harus mendukung, terutama seluruh warga kita berupa anjuran bahkan perintah kepada warga LDII khususnya, untuk mendukung program pemerintah berkaitan dengan masalah lingkungan,” ungkapnya.
Sementara itu, Jumali menyampaikan permohonan maaf Walikota HM Rizal Effendi maupun Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud berhalangan hadir. “Pak Wali sedang berada di Lombok dan Pak Wawali juga sedang berada di Palu menyerahkan bantuan bencana beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya.
Sesuai pesan Wawali, Jumali berharap program kerja yang akan disusun LDII mengusung kepentingan masyarakat Kota Balikpapan. “Kedua, dapat menjaga ketenangan dan kekondusifan kota Balikpapan mengingat pada tahun ini adalah tahun politik,” tuturnya. Wawali berpesan, lanjutnya, boleh berbeda pilihan politik, tetapi tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan.
Memasuki sesi diskusi, I Ketut Rasna mengatakan bahwa materi yang disusunnya sudah selaras dengan pesan Wawali maupun program LDII. Namun, ada yang menjadi perhatian Kesbangpol terkait potensi ancaman keberagaman yang dapat memecah bangsa.
“Di media sosial ada fitnah, mengolok-olok para pemimpin, adu domba, prasangka buruk, hoaks, dan fake news atau berita palsu,” tuturnya. Ia sangat menyesalkan adanya kejadian salah satu warga Balikpapan menyebarkan berita palsu tentang tujuh kontainer surat suara.
Sedangkan HM Izzat Sholihin menyoroti pentingnya pembinaan keluarga harmonis. Jumlah perkara yang ditangani Pengadilan Agama Balikpapan pada 2018 adalah 2.171 kasus dan sebagian besar adalah kasus perceraian. Penyebabnya beragam mulai dari pihak ketiga sampai dengan masalah ekonomi.
Pada kesempatan ini, turut hadir pengusaha muda Rudy Mas’ud yang ikut berbagi keberhasilan dalam bidang entrepreneurship. Dalam paparannya, Rudy mendorong tumbuhnya entrepreneurship di kalangan warga LDII.
“Ternyata untuk menjadi seorang entrepreneur adalah bagaimana kita menjual ide,” ujar Rudy Mas’ud. Menurutnya, menjadi seorang entrepreneur itu adalah memiliki moto membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Masukan-masukan Rudy tentang kewirausahaan menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam program kerja LDII.
Rapat Kerja Daerah
Sebelumnya, di awal sambutan Ketua LDII Balikpapan H Herry Fathamsyah SE menuturkan bahwa beberapa agenda kerja yang telah sejalan dengan hasil Rakernas LDII bulan Oktober tahun 2018 yang lalu. “Rakerda ini adalah sebagai tindak lanjut Rakernas LDII di Jakarta 2018 yang lalu, yakni fokus pada pembangunan karakter bangsa,” tuturnya.
Terdapat delapan bidang hasil Rakernas yang siap diwujudkan LDII secara nasional, yakni bidang dakwah, bidang persatuan dan kesatuan bangsa, bidang pendidikan, bidang energi terbarukan, kesehatan dan obat herbal, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, serta bidang teknologi.
“Khusus Kota Balikpapan, LDII berupaya berkontribusi pada 6 bidang, yakni bidang dakwah, persatuan dan kesatuan bangsa, pendidikan, kesehatan, ekonomi syariah, dan peternakan,” ungkapnya.
Menurutnya, bidang dakwah merupakan inti dari kegiatan LDII. Juru dakwah tersebar di seluruh pelosok tanah air. “Untuk Balikpapan, juru dakwah tersebar di 32 pimpinan anak cabang atau kelurahan, dengan tujuan membina generasi penerus yang alim fakih, akhlakul karimah, dan mandiri,” ungkapnya.
Di bidang persatuan dan kesatuan bangsa, LDII menjadikan Pancasila sebagai azas organisasi dan mendukung tegaknya NKRI. “Warga LDII merupakan masyarakat yang Pancasilais, yang mencintai negeranya dengan sepenuh hati,” tutur Herry.
Di bidang pendidikan, LDII mengembangkan pendidikan yang menyinergikan pendidikan formal dan pondok pesantren yang bertujuan melahirkan insan profesional religius.
“Alhamdulillah, di Balikpapan sampai tahun 2019 ini sudah berdiri tujuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT), dan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT),” terangnya.
Di bidang kesehatan, LDII telah melakukan kampanye keseimbangan aktivitas, istirahat, gizi dan makanan sehat, pelestarian dan pemanfaatan tanaman obat. “Kita bekerjasama dengan FKKI, Forum Komunikasi Kesehatan Indonesia, salah satunya beberapa waktu lalu melakukan medical check-up kepada warga LDII yang berusia lanjut atau istimewa, ini bagus sekali,” ungkapnya.
Di bidang ekonomi syariah, LDII mendorong tumbuhnya usaha berbasis syariah dengan membentuk Baitul Maal wa Tamwil (BMT). “Di Balikpapan sudah terbentuk BMT di Kelurahan Klandasan Ilir Kecamatan Balikpapan Kota, serta membina BMT di Kecamatan Samboja Kutai Kartanegara,” ungkap Herry.
Dan yang terakhir di bidang peternakan, LDII berkontribusi pada industri tahu tempe dan energi biogas di wilayah Samboja Kutai Kartanegara. “Ke depan, peternakan dan penggemukan sapi terus dibina. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan produktifitas lahan yang menunjang peningkatan kesejahteraan peternak,” terangnya.
Penutup
“Alhamdulillah, rangkaian acara mulai dari persiapan sampai berakhirnya Rakerda VI pada hari Sabtu (19/1) petang secara keseluruhan berjalan dengan baik, lancar, aman, dan sangat bermanfaat. Semoga Allah paring barokah,” tutur Herry.
Herry menilai panitia bersama seluruh pengurus dan peserta telah melakukan kerja sama yang baik, rukun, kompak, cerdas, dan ikhlas. Ia tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur bahwa untuk pertama kalinya melaksanakan kegiatan besar di Ponpes Bairuha.
“Alhamdulillaah, kepada Bapak Dewan Penasehat yang selalu memperhatikan, membantu mengarahkan dengan kasih sayang, kami syukuri Alhamdulillah, jazakumullahu khaira. Kami selaku ketua dan pengurus harian dalam berinteraksi selama ini terdapat kekurangan dan kesalahan mohon dimaafkan,” pungkasnya. (SA/LINES)
Foto dokumentasi.