BALIKPAPAN – Meski hujan mengguyur deras sejak dini hari hingga menyebabkan sebagian wilayah terendam banjir, masyarakat tetap antusias melaksanakan upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, seperti yang berlangsung di Lapangan Merdeka Balikpapan, Kamis (17/8).
Akibatnya, pelaksanaan upacara sempat tertunda hingga 60 menit dari jadwal yang ditetapkan semula pukul 8.30 Waktu Indonesia Bagian Tengah.
“Kepada rekan-rekan media, juru foto, dan juru kamera, berdasar instruksi Presiden Republik Indonesia pada saat pengibaran bendera merah putih dimohon untuk tidak melakukan aktivitas pengambilan gambar dan video,” kata panitia upacara.
“Kami mohon pula kepada semua pihak untuk mengambil sikap sempurna pada saat pengibaran bendera merah putih berlangsung,” lanjutnya. Panitia juga melarang penggunaan alat foto atau kamera menggunakan drone di sekitar area lokasi pengibaran bendera.
Seluruh peserta upacara yang terdiri atas lima batalyon tetap berdiri siap di tempat di bawah guyuran hujan dan tidak diperbolehkan menggunakan payung. Tampak satu peleton Sentra Komunikasi Mitra Polri. Wali Kota Rizal Effendi bertindak sebagai inspektur upacara, sedangkan Ketua DPRD membacakan naskah proklamasi. Keduanya tampak berjalan di bawah guyuran hujan.
Upacara semakin menarik ketika sebanyak 39 orang anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) berjalan di tengah hujan dan genangan air lumpur. Wajah-wajah mereka tetap semangat, meski seragam putih dan sepatu basah, kotor, dan berubah warna lumpur.
Pada kesempatan ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, perwakilan Dewan Pimpinan Daerah LDII Balikpapan turut aktif hadir sebagai undangan organisasi masyarakat, yang diwakili Wakil Ketua H Anzarudin didampingi Wakil Sekretaris. (SA/LINES)