BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memberikan penghargaan kepada 10 tokoh di luar Kota Balikpapan. Penghargaan diberikan pada puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-122 di Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Minggu (10/2).
Sepuluh tokoh ini dinilai turut andil dalam pembangunan Kota Balikpapan yang kini makin berkembang pesat. “Banyak capaian yang telah kita raih, sebagian kota Balikpapan kini telah banyak berubah dari waktu ke waktu,” ujar Rizal Effendi Wali Kota Balikpapan.
Menurut Rizal, tugas dan tanggung jawab sekarang ini belum selesai. “Kita akan menghadapi tantangan di masa mendatang,” tuturnya. “Kita harus siap memasuki era yang berubah cepat dan penuh persaingan,” lanjutnya.
Sejumlah penghargaan pembangunan telah berhasil diraih Balikpapan. Namun itu semua tidak terlepas dari masyarakat dan tokoh yang berjasa. “Pada upacara kali ini kita akan memberikan anugerah khusus bagi 10 orang tokoh yang mendorong pembangunan kota Balikpapan,” ungkap Rizal.
Sepuluh orang tokoh itu antara lain Prof Dr H Awang Faroek Ishak MM Msi, Gubernur Kalimantan Timur masa bakti 2008-2018. Awang dinilai banyak mendorong pembangunan di Balikpapan, termasuk jalan tol dan jembatan, serta Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
Penghargaan juga diberikan kepada Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA, Menteri Pendidikan RI masa bakti 2009-2014. Nuh dinilai berjasa dalam mewujudkan Politeknik Balikpapan menjadi Politeknik Negeri Balikpapan serta pendirian Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Berikutnya, penghargaan diberikan kepada Gabriella Fredriksson PhD, seorang wanita peneliti dari University of Amsterdam dan Aktivis Konservasi Hutan. Gabriella dinilai berjasa dalam melakukan riset beruang madu dan konservasi hutan di Sungai Wain.
“Dan tahun 2002 diperkenalkan Beruang Madu sebagai maskot Kota Balikpapan,” terangnya.
Penghargaan berikutnya diberikan kepada Ir Sarwono Kusumaatmadja, Menteri Kelautan dan Perikanan masa bakti 1999-2001. “Peran beliau yang luar biasa dalam menyusun perencanaan strategis pengelolaan terpadu Teluk Balikpapan,” ungkap Rizal.
Hermawan Kertajaya termasuk yang diberikan penghargaan atas perannya mendorong kota Balikpapan untuk berkembang pesat. Hermawan dinilai telah memperkenalkan pemikirannya sehingga Kota Balikpapan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Penghargaan juga diberikan Christopher Sumasto Tjia Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana, kemudian Gafur Chalik President Director PT Grand Balikpapan atau Novotel Balikpapan, Paul Christian Ariyanto Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk, Ir Mustaid Siregar MSi Peneliti Utama Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI, dan HM Yos Soetomo Komisaris Utama Senyiur Hotel and Resort Group.
Sementara itu, menurut Hermawan Kertajaya, Balikpapan saat ini semakin berkembang karena ada tiga hal. “Satu, saat ini manusia. Kota tanpa manusia yang bagus gak akan berkembang,” ujarnya.
Menurutnya, Balikpapan merupakan kota beriman, namun dengan peran Menteri Pendidikan saat itu, Muhammad Nuh, dibuatlah kota pendidikan. “Jadi, (karena) manusia Balikpapan beriman dan berpendidikan,” tuturnya.
“Kedua, kota ini dibuat peduli pada alam, ada Pak Sarwono yang luar biasa membuat rencana strategis pembangunan teluk,” katanya. Juga, lanjutnya, ada Gabriella peneliti dari Belanda dan Mustaid Siregar peneliti dari LIPI.
Peran ketiga orang tersebut dalam kepeduliannya terhadap alam, menurut Hermawan, membuat kelima orang berikutnya menjadi bergairah. Kelima orang ini ia sebut entrepeneur.
“Ketiga, entrepreneur. Entrepreneur pertama itu Pak Awang Faroek, gubernur 10 tahun yang selalu bisa mencapai visi misi,” katanya. Menurut Hermawan, entrepeneur itu apapun jabatannya bisa melihat tren atau peluang dan berani mengambil risiko.
“Entrepeneur itu selalu mengambil risiko, tidak menghindari risiko, dan kemudian bisa berkolaborasi dengan siapapun,” tambahnya. Hermawan juga memuji para tokoh lainnya yang ia sebut entrepreneur dan tokoh.
Dengan terpadunya antara manusia beriman dan berpendidikan, hutan dan alam yang baik, dan berani terus berusaha, maka menurut Hermawan, Balikpapan akan mudah maju dan berkembang. “Balikpapan 21th harus menjadi jalur Gateway of Indonesia Timur,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, Ketua LDII Balikpapan H Hery Fathamsyah, ketika ditemui media ini usai mengikuti puncak acara di Lapangan Merdeka, turut menyampaikan rasa syukurnya dengan capaian keberhasilan pembangunan. “Semoga Balikpapan semakin maju dan berkembang sebagai kota layak huni dan terbaik di Indonesia. Semoga Allah paring tambah barokah,” pungkasnya. (SA/LINES)