NASIONAL – Tahun pemilu yang jatuh pada 2014 ini membuat LDII sebagai ormas Islam, tertarik untuk turut andil dalam mendukung suksesnya demokrasi di Indonesia. Tidak hanya itu, LDII berkeinginan pemimpin yang akan terpilih nanti haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kondisi Indonesia saat ini. Untuk itu, lewat Rapimnas 2014, Selasa (13-15/5) di Balai Kartini, Jakarta, LDII memberikan masukan kepada para capres.
Setidaknya ada 16 poin yang disampaikan oleh Ketua DPP LDII, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.hasil dari 8 focus group discussion yang telah dilaksanakan dua bulan lalu. Chriswanto mengambarkan apabila Indonesia ini merupakan kapal, LDII sebagai penumpang harus menjaga stabilitas kapal, “Agar kami yang di dalammnya tidak mabuk. Mabuk karena goncangan kapal,” ujar Chriswanto.
Dalam penyampaian pesannya Chriswanto menjelaskan perlunya perbaikan proses demokrasi secara terus menerus dan berkesinambunagn, sehingga undang-undang yang dihasilkan dapat mendukung terlaksananya legitimasi etis di Indonesia. KPU juga dihimbau untuk melakukan pendidikan demokrasi dan politik di Indonesia sehingga rakyat dapat kembali percaya.
Selain itu, guna menbertujdukung stabilitas ekonomi negara, Chriswanto menghimbau perlunya perbaikan sistem pengelolaan sumberdaya alam yang bertujuan untuk kepentingan rakyat. Pihaknya juga menghimbau agar dibentuknya lembaga keuangan dan permodalan pertanian untuk mendukung stabilitas ekonomi. Tidak hanya sektor pertanian, LDII juga menghimbau pemerintah terpilih agar lebih perduli dalam hal peningkatan sektor maritim, mengingat sejarah Indonesia merupakan negara maritim.
LDII juga mengajak presiden Indonesia terpilih nantinya dapat mengembangkan generasi penerus yang profesional religius serta peningkatan IPTEK guna menciptakan generasi berwawasan dan berdaya saing. Tidak hanya kepada calon presiden Indonesia terpili, LDII juga mengajak media dan penguna teknologi informasi agar mengunakan, mengelola, serta memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa. Hal ini diharapkan dapat mendukung terciptanya generasi yang lebih baik.
Jokowi menanggapi baik berbagai usulan yang disampaikan oleh LDII. Menurutnya saran dan pesan yang diberikan LDII sangat relevan sesuai dengan kebutuhan Indonesia saat ini. “Saya sangat setuju dan sepakat dengan usulan tersebut. Usulan tersebut sangat gamblang dan relevan,” ujar Jokowi.
Jokowi dalam tanggapannya menjelaskan pula visinya dalam memperbaiki Indonesia lewat ‘Revolusi Mental’ yang selama ini ia gembar-gemborkan. Menurut Jokowi guna memperbaiki Indonesia perlu diperbaiki lewat SDM nya terlebih dahulu. Untuk itu dirinya berusaha membangun paradigma politik baru, tanpa koalisi dan politik bagi-bagi menteri.
Empat hal yang dibahas Jokowi diantaranya mengenai pengembangan pendidikan, peningkatan ketahanan pangan, penciptaan kedaulatan energi, serta peningkatan ekonomi lewat perbaikan infrastruktur di berbagai bidang. Jokowi menyampaikan setidaknya ada 70 infrastruktur yang akan diperbaiki olehnya apabila terpilih kelak.
Jokowi menyinggung Indonesia dengan potensi alam yang luar biasa, sulit menjadi negara maju karena ada sekelompok orang yang diuntungkan dengan mempersulit akses ke barang modal, “Ada yang rugi bila BBM diganti dengan batu bara dengan gas, mereka inilah yang terus membuat kesan seolah-olah semuanya sulit dan akhirnya harus disubsidi,”ujar Jokowi.
Jokowi memisalkan bila PLN diberi konsensus batu bara dan gas, PLN tidak akan menggunakan BBM, dengan demikian listrik menjadi murah. Jokowi juga memprogramkan bila terpilih menjadi presiden, dia akan membangun Tol Laut, yang terdiri dari kapal yang sangat besar yang menghubungkan Papua dengan Sumatra, sehingga harga semen di Jawa yang Rp 50 ribu per sak, tidak menjadi Rp 1 juta per sak di Papua. (Bahrun/Lines)