JAKARTA – Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sejak Hari Kemerdekaan. Peringatan Hari Lahir Pancasila diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila.
Sejarah kelahiran Pancasila cukup panjang. Para pendiri bangsa berjuang menjadikan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara dengan segenap kesadaran, bahwa negara-bangsa yang baru lahir di saat itu memerlukan sebuah common platform di tengah keberagaman masyarakat.
Dengan lahirnya Pancasila, para pendiri bangsa berharap Pancasila dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa, dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018 yang berlangsung di halaman Gedung Pancasila Kementrian Luar Negeri Jakarta. Berbagai elemen masyarakat tampak hadir, diantaranya adalah Sekretaris DPP LDII Rioberto Sidauruk.
Dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, “Selama 73 tahun, Pancasila sudah menjadi bintang pemandu bangsa Indonesia. Selama 73 tahun, Pancasila sudah bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya,” kata Joko Widodo.
Pancasila, kata Jokowi, menjadi rumah bangsa yang Berbhineka Tunggal Ika. Presiden yakin Pancasila dapat bertahan hingga akhir zaman dan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni harus dimanfaatkan sebagai momen pengingat, pemacu, dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila itu sendiri.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII merupakan salah satu komponen bangsa yang besar. LDII merupakan organisasi masyarakat di Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara.
Untuk itu, pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini, LDII turut menggelorakan semangat Pancasila, guna terus menjaga terpeliharanya kesatuan dan persatuan bangsa, di atas keberagaman suku, etnis, agama, ras, dan golongan.
LDII mengajak seluruh warga, bangsa dan negara, untuk meningkatkan dan memperkuat tali persaudaraan, baik dalam bingkai persaudaraan antar sesama umat Islam (Ukhuwah Islamiah), persaudaraan antar sesama manusia (Ukhuwah Basyariah), dan persaudaraan sesama warga negara (Ukhuwah Wathoniyah).
Berikut isi rilis yang diterima media ini dari DPP LDII.
Kami LDII, Kami Pancasilais
Bagi kami warga LDII, Pancasila merupakan titik temu yang mempersatukan beragam suku, etnis, agama, ras, dan golongan.
Pancasila merupakan hikmah yang digali para pendiri bangsa dari sifat-sifat terbaik suku-suku bangsa yang hidup di nusantara. Keanekaragaman itulah yang diikat dalam Pancasila dan disemai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam momentum Hari Pancasila, mari segenap warga bangsa agar meningkatkan dan memperkuat tali persaudaraan dan silaturohim dalam Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Basyariah dan Ukhuwah Wathoniyah.
Ukhuwah ini bukan hanya memperkuat persaudaraan sesama orang muslim, namun memperkuat persatuan antar umat beragama selaras dengan yang diajarkan Islam. Seperti saling menghormati menjalankan ibadah, toleransi dan juga menghargai sesama orang lain.
Nilai-nilai keterbukaan dan persaudaraan sudah sejak awal hidup dalam ajaran Islam. Pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, sudah dikenal Piagam Madinah yang berisi perjanjian antarkelompok agama dan etnik guna mengikat perdamaian
Memperkuat ukhuwah dengan mengamalkan sila-sila dari Pancasila sangatlah penting. Bahwa NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah bentuk terbaik bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Hari Pancasila ini sebagai momentum untuk mepertahankan keutuhan NKRI dengan mempererat tali persaudaraan antar sesama.
(SA/LINES)