BALIKPAPAN – Era saat ini berbeda dengan era ketika jaman Rasulullah masih hidup. Jika dulu khamar atau minuman keras merupakan sesuatu yang memabukkan dan menghilangkan akal, akan tetapi, sekarang ini berkembang juga melalui obat-obatan, narkotika, termasuk lem bahan bangunan yang jika disalahgunakan dapat menghilangkan akal pikiran penggunanya.
“Apapun bentuknya selama menghilangkan akal itu haram,” tegas Ustadz H Ainur Rosyid, saat mengawali pengajian bacaan, makna, serta keterangan Alquran Surat Al Maidah 90, di Masjid Al Mubarok Kapling Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan, Minggu (12/4/2015).
“Dengan adanya khamar dan maisir (perjudian), syaitan bermaksud menjatuhkan permusuhan dan kebencian di antara kita sekalian,” ujar Ustad Ainur. Betapa tidak, awal permusuhan, lanjut Ustad, bahkan awal terjadinya pembunuhan itu salah satunya dipicu oleh khamar. Ustad mengatakan, ketika tidak lagi menggunakan akal pikiran yang sehat, seseorang akan sulit membedakan mana itu baik dan mana itu jelek. Akibatnya, semua usaha syaitan diikutinya.
“Orang yang hilang akal itu jauh dari salat,” tandas Ustad dengan mengutip Alquran yang menyebutkan bahwa sesungguhnya salat mencegah dari perbuatan buruk dan mungkar. Pengertian ayat tersebut menunjukkan bahwa jika seseorang salat dengan tertib dan baik, maka ia akan terhindar dari perbuatan buruk dan mungkar. “Tidak ada ceritanya orang yang hobi minuman keras, orang yang hobi berjudi, tetapi tertib salatnya,” jelas Ustadz.
Menurut Ustad, berdasarkan Al Maidah 91, akibat khamar dan maisir (judi), pertama tumbuhnya permusuhan, kedua timbulnya kebencian antara satu dengan yang lain, ketiga tidak ingat pada Allah sama sekali atau jauh dari ingat pada Allah, dan yang keempat menghalangi salat.
“Padahal salat itu tiang agama. Salat menjadi barometer muslim. Ketika salatnya baik, maka yang lain baik, ketika salatnya jelek, maka yang lainnya jelek,” jelas Ustadz Ainur.
Senada dengan hal itu, Ipda Joko Sunarto dari Sat Binmas Polres Kota Balikpapan, sepakat dengan apa yang disampaikan Ustadz Ainur adalah bagian dari pembinaan pada masyarakat dan umat. “Ustadz sama dengan Binmas, memberikan pembinaan dan penyuluhan,” ujar Ipda Joko. “Ini harus didukung dan Kita harus kerja sama-sama,” jelasnya lebih lanjut.
Kehadiran kembali Ipda Joko Sunarto dalam kegiatan pengajian ini, merupakan kelanjutan dari kerjasama antara DPD LDII Kota Balikpapan dengan Kepolisian Resort Kota (Polresta) Balikpapan, dalam rangka sosialisasi tentang kenakalan remaja, bahaya narkoba, dan tertib lalu lintas beberapa waktu yang lalu.
Pada kesempatan ini hadir Kasat Binmas AKP Subekti, mewakili Kepala Polres Kota Balikpapan, sekaligus mengawali materi sosialisasi tentang pentingnya tertib lalu lintas. “Kalau Pak Ustadz ceramah supaya umatnya beriman, kalau Pak Kasat Binmas bersama anggotanya ceramah supaya masyarakat aman. Bedanya iman dan aman,” kata AKP Subekti ketika memperkenalkan diri pada jamaah pengajian.
“Orang aman tentu harapannya supaya hati kita menjadi tentram, orang beriman juga tujuannya supaya hati kita bahagia, baik bahagia dunia dan kelak di akhirat,” ujar AKP Subekti. Menurutnya, apabila masyarakat dan semua umat beragama menjadi orang beriman atas tugas dan kerjasama ustad, maka tugas kepolisian menjadi ringan.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Balikpapan, H Abdul Rachman Zain SE, mengatakan bahwa dalam kerjasama sebelumnya, secara simbolis Polres memberikan Pin Kehormatan tentang Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di Jalan Raya. “Pin yang saya kenakan di sebelah kiri saya ini tidak ada dijual di toko, tetapi diberikan khusus kepada saya, sebagai Ketua LDII Balikpapan, dengan maksud memberikan contoh kepada semua warga LDII,” ujar H Abdul Rachman Zain.
“Kalau ketuanya memakai pin keselamatan tertib berlalu lintas di jalan raya, tidak kebut-kebutan, tidak menggeber suara knalpotnya, ini menjadi contoh penting,” lanjutnya lagi. “Dengan harapan, warga LDII yang ada di Balikpapan juga bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas di jalan raya, termasuk menggunakan alat keselamatan diri seperti helm standar,” tambahnya panjang lebar.
Meski diiringi guyuran hujan dan udara yang dingin sejak pagi hingga siang hari, ratusan peserta yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga orang tua hadir mengikuti kegiatan sampai tuntas. Acara berlangsung mulai pukul 8.30 WITA sampai dengan pukul 11.30 WITA.
Selama acara berlangsung peserta tampak antusias. Ini terlihat dalam satu sesi pertanyaan muncul beberapa penanya, berkaitan dengan tertib berlalu lintas bagi penyandang cacat, dan teknis pelaporan pada pihak berwenang apabila masyarakat mengetahui narkoba di lingkungan sekitar. Di akhir sesi, pengajian ditutup doa dipimpin Ustad H Ainur Rosyid, setelah itu foto bersama dengan tokoh masyarakat sekitar dan ramah tamah. (SA/LINES)