Jakarta (5/10). Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari jadinya ke-77 pada 5 Oktober 2022. Mewarnai 77 tahun kemerdekaan Indonesia, TNI lahir dari upaya para pendiri bangsa dan rakyat Indonesia yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“TNI dibentuk pada 23 Agustus 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) hanya sekitar sepekan usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hari TNI merujuk BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengutip situs resmi TNI.
Menurut KH Chriswanto, rakyat Indonesia harus terus bekerja sama dengan TNI dalam menegakkan “Empat Pilar Kebangsaan”, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), “Program kerja LDII, yang pertama adalah kebangsaan, ini selaras dengan empat pilar kebangsaan. Untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda, kami harus bekerja sama dengan TNI,” ujar KH Chriswanto.
Kerja sama dengan TNI meningkatkan nasionalisme dan bela negara, dilakukan LDII sejak 10 tahun terakhir, “Kami bekerja sama dengan Kodam Brawijaya, Diponegoro, Siliwangi, dan Kopassus untuk memberikan materi wawasan kebangsaan. Sementara untuk pelatihan fisik dan mental dilakukan dalam acara bela negara,” imbuhnya.
Kerja sama dengan TNI, menurut KH Chriswanto merupakan bentuk kedekatan rakyat Indonesia dengan penjaga kedaulatan bangsa, “TNI lahir dari rakyat dan selalu dekat di hati masyarakat Indonesia. Kemerdekaan hari ini, harus selalu diisi dengan kontribusi yang positif, termasuk kolaborasi ormas dengan TNI,” tutur KH Chriswanto.
Kegiatan tersebut dilakukan di berbagai tingkatan, dari Korem, Kodim, hingga Kodam. Bahkan pada saat pandemi, LDII dan TNI-Polri berkolaborasi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tahun 2021. Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi bagi warga yang diselenggarakan DPP LDII bekerjasama dengan Puskesmas Cipayung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, pada 2 Juli 2021.
Saat itu, Panglima berdialog dengan Kepala Puskesmas untuk menanyakan kendala yang dihadapi tenaga kesehatan (Nakes) saat melaksanakan vaksinasi. Dari dialog tersebut diketahui kendala pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ponpes Minhaajurrosyidiin adalah kurangnya jumlah tenaga Kesehatan (Nakes). Panglima pun akhirnya menginstruksikan tambahan Nakes dari personil TNI untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Minhaajurrosyidiin.
TNI juga andil menjadi pembicara dalam sejumlah Pengajian Akbar yang diselenggarakan LDII di berbagai wilayah. Di Sulawesi Selatan (Sulsel) misalnya, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki hadir sebagai pembicara di Pengajian Akbar yang berlangsung di Masjid Roudhotul Jannah, Makassar, Juli 2022.
Pangdam Andi dan seluruh jajaran TNI mengajak LDII untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Menurutnya LDII berperan besar menjaga persatuan dan kesatuan karena mendidik mengenai nasionalisme generasi muda. LDII dinilai telah berkontribusi membangun bangsa banyak lulusan Ponpes LDII yang mengabdi hampir di semua institusi.
TNI juga berperan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Saat LDII Kabupaten Jember melakukan silaturrahim dengan Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Batara C. Pangaribuan, Maret 2022, ia berpesan agar kerja sama dengan LDII yang sudah berjalan dapat terus ditingkatkan. Terutama dalam kerukunan umat beragama yang sudah berjalan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), termasuk dalam meningkatkan pemahaman menjaga lingkungan hidup dan wawasan kebangsaan. Dandim Jember juga mengapresiasi keberadaan LDII dan 8 bidang program unggulan “LDII untuk Bangsa.” (Laras/Lines).