JAKARTA – Untuk menyapa sekaligus memahami permasalahan di pulau-pulau terpencil dan terluar, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menggelar ekspedisi Bhakti PMK 2016. Acara tahunan ini melibatkan 2.000 personil terdiri atas unsur TNI, pegawai negeri, mahasiswa dan organisasi masyarakat. DPP LDII dan Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN), menjadi bagian dari ormas yang terlibat dalam acara ini.
Saat upacara pelepasan pada 30 April lalu di atas geladak KRI Banda Aceh 593, Seskemenko PMK Y.B. Satya Sananugraha mengatakan, para peserta memiliki tugas khusus yakni meneliti, mengeksplorasi dan memberikan bantuan ke daerah-daerah yang dikunjungi.
Sesmenko PMK mengungkapkan bahwa Ekspedisi Bhakti PMK tahun 2016 ini adalah kelanjutan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara, yang telah dihelat sejak 2011. ÔÇ£Saat ini juga sedang dilaksanakan Ekspedisi NKRI di provinsi Papua Barat. Untuk itu, Ekspedisi PMK diintegrasikan sebagai kegiatan bersama yang akan berakhir pada puncaknya dengan kegiatan bersama di Kaimana,ÔÇØ ujar Satya Sananugraha.
Kegiatan ini merupakan salah satu model yang dibangun pemerintah, untuk menegaskan perhatian pemerintah pusat dan berbagai pihak terhadap seluruh masyarakat. Negara ingin hadir ke tengah-tengah masyarakat yang selama ini tertinggal, terluar, dan terpencil.
Dalam kegiatan ini LDII dan Sako SPN menyerahkan bantuan 440 paket buku tulis ke Pulau Bajo, Sape, Kabupaten Bima. Penyaluran ini dilaksanakan dalam Ekspedisi Bhakti PMK. Kedatangan tim SAKO SPN beserta peserta lainnya disambut hangat oleh anak-anak Pulau Bajo dengan tarian lokal lengkap dengan kostum daerah.
Selain itu, LDII dan Sako SPN menyalurkan bantuan berupa seragam pramuka, baju layak pakai, kaos, dan tas sekolah kepada siswa-siswi SDN Bajo Pulau. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan kepramukaan dan permainan flying fox. Ekspedisi Bhakti PMK menyinggahi empat pulau terluar di Indonesia Timur dalam waktu 30 hari. Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Pulau Bajo, dilanjutkan ke Pulau Wetar, Pulau Saumlaki, dan terakhir Pulau Kaimana. (Uki Nusi)