BALIKPAPAN – Kota Balikpapan dalam dua bulan terakhir ini tengah berharap hujan. Pasalnya, kemarau panjang menyebabkan kondisi beberapa wilayah penampungan air mengalami penyusutan dan kekeringan. Dampaknya, munculnya potensi kebakaran lahan dan permukiman serta timbulnya asap yang meluas dan gangguan kesehatan.
Walikota Balikpapan H Rizal Effendi SE, dalam sambutan menjelang dilaksanakannya Salat Istisqa di Lapangan Merdeka Balikpapan, Kamis (16/10/2014), mengatakan bahwa dampak yang ditimbulkan akibat kemarau ini adalah gangguan kesehatan masyarakat meningkat. Menurut laporan yang diterima, lanjut Walikota, radang paru naik 30 persen, radang selaput mata mencapai 100 persen, infeksi saluran pernapasan (ISPA) meningkat hingga 50 persen.
Mengantisipasi asap dan kekurangan air ini, pemerintah Kota Balikpapan menghimbau agar masyarakat hemat air. Masyarakat juga dihimbau agar memperhatikan kebersihan sumber-sumber air yang digunakan untuk konsumsi maupun kebutuhan hidup lainnya.
Walikota juga mengingatkan agar para pengusaha depo air minum tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, seperti menaikkan harga jual air minum serta menguasai saluran air umum.
Menurut Walikota, Salat Istisqa sebagai instropeksi diri terhadap apa yang sudah dilakukan hingga saat ini. Walikota berharap, dengan Salat Istisqa, Allah Subhanahu wa Taala akan memberikan rahmatNya berupa hujan untuk memenuhi hajat hidup manusia, dan berkurangnya asap dan titik-titik api di beberapa wilayah.
Pada kesempatan ini, bertindak sebagai imam Salat Istisqa adalah KH Jailani Mawardi, sedangkan kotbah disampaikan oleh Prof Dr KH Achmad Syarwani Zuhri, selaku Ketua MUI Balikpapan. Salat Istisqa adalah salat yang dilaksanakan untuk memohon rahmat Allah agar diturunkan hujan.
Tampak dan turut serta sebagai jamaah Salat Istisqa Ketua Dewan Pembina LDII Kota Balikpapan H Ramidi Yas, didampingi Wakil Ketua DPD LDII Balikpapan Ir Hery Fathamsyah. Selain itu, turut juga sebagai jamaah salat Ketua Pimpinan Cabang (PC) Balikpapan Kota H Ahmad Saudi, PC Balikpapan Timur, Barat, Utara, Tengah, dan Selatan.
Di tingkat nasional hingga daerah, LDII selalu berperan aktif dalam mendukung program Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun pemerintah melalui Kementerian Agama. “LDII turut mendukung program MUI untuk kebaikan umat,” ujar Ir Hery Fathamsyah, ketika ditanya media ini perihal Salat Istisqa ini. Kegiatan ini dinilai sangat penting bagi umat secara keseluruhan.
Sementara itu, Prof Dr KH Achmad Syarwani Zuhri dalam kotbahnya mengajak jamaah Salat Istisqa dan masyarakat untuk selalu beristigfar minimal 100 kali dalam sehari. Hal ini sebagai upaya untuk bertaubat, memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Taala, menyadari kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan selama ini.
Sebelumnya, sempat beredar kesimpangsiuran mengenai pelaksanaan Salat Istisqa, mengingat sempat mendapat curah hujan yang kecil pada Senin dan Selasa di beberapa wilayah. Namun demikian, MUI sepakat tetap melaksanakan Salat Istisqa dengan pertimbangan telah diniatkan sebelumnya dan kondisi hujan belum merata.
Selain di Lapangan Merdeka, pelaksanaan Salat Istisqa juga dilaksanakan di tiap-tiap kecamatan di Balikpapan mengikuti surat edaran MUI Balikpapan. (sa/LINES)