BALIKPAPAN – Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota Balikpapan menerbitkan surat edaran resmi terkait penyelenggaraan kegiatan di masjid dalam rangka penanggulangan penyebaran wabah Covid-19. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh warga dan pengurus masjid di lingkungan LDII Kota Balikpapan, Selasa (31/3) yang lalu.
“Kami telah mengimbau kepada seluruh pengurus masjid secara tertulis melalui pesan singkat, bahwa dengan datangnya surat dari DPP maupun DPW LDII Kalimantan Timur, imbauan MUI, dan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan agar masjid-masjid di lingkungan LDII sementara ini tidak menyelenggarakan Salat Jumat,” tutur H Herry Fathamsyah, Ketua LDII Balikpapan.
Bukan hanya itu, menurut H Herry, untuk sementara kegiatan pengajian atau majelis taklim yang biasa diselenggarakan di masjid, telah diliburkan sejak tanggal 16 Maret yang lalu hingga sampai saat ditulis berita ini.
“Ya, di surat edaran ini secara resmi kami tegaskan agar pengurus masjid memberitahukan kepada para jamaah dengan baik melalui spanduk pengumuman agar patuh kepada pemerintah. Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang masuk semua sudah dilaksanakan dengan baik,” ungkapnya.
Tak heran, di seluruh pintu masuk atau pagar masjid binaan LDII ditemukan spanduk yang berisi pengumuman, bahwa masjid tersebut meniadakan sementara Salat Jumat sampai dengan adanya pemberitahuan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi titik kumpul dan berkerumunnya massa untuk mencegah persebaran wabah virus korona di antara para jamaah.
Di sisi lain, lamanya waktu libur dan aktivitas warga terhenti sejenak, bekerja dan beribadah di rumah dalam waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak membawa dampak, baik dampak ekonomi maupun kesehatan sebagian warga LDII.
“Ya, sebagian warga kita ada yang terdampak mata pencahariannya sehari-hari, maisyahnya berhenti sejenak. Untuk itu, selain adanya Tim Dhuafa di LDII yang tengah bekerja, kita juga imbau agar warga yang berkecukupan agar meningkatkan sedekahnya, membantu saudara kita yang kesulitan,” tutur H Herry.
H Toto Hadi Priyanto, salah satu sesepuh LDII menuturkan bahwa di sekitar tempat tinggalnya ditemukan beberapa warga yang perlu dibantu. “Alhamdulillah, sesuai hasil musyawarah dengan beberapa pengurus setempat di Gunung Samarinda, diputuskan untuk mengumpulkan sedekah dari jamaah setempat untuk membantu warga lainnya yang tengah kesulitan,” ungkap H Toto.
“Semoga wabah Covid-19 segera berlalu dan perekonomian kembali membaik. Meski sedekah ini sedikit jumlahnya, tapi mudah-mudahan meringankan beban saudara kita yang saat ini terdampak berkurangnya penghasilan sehari hari,” harap H Toto. Apa yang dilakukan H Toto Hadi bersama pengurus lainnya, juga telah digerakkan oleh pengurus yang ada di beberapa kelurahan lainnya.
Lalu, sampai kapan pengajian majelis taklim dibuka kembali? “Tenang, Insyaallah kegiatan akan kembali berjalan normal sampai ada pemberitahuan berikutnya. Sebagai orang yang beriman, tentu kita menyadari bahwa ini semua adalah cobaan dan ujian dari Allah. Kita harus bersabar, karena dengan sabar berarti kita tetap dalam perkara agama, tetap dalam keimanan,” tutur H Herry, mengutip pesan Dewan Penasehat H Ramidi Yas.
“Untuk itu, meskipun majelis taklim libur, tapi kita harus terus berusaha tetap mengaji, membaca Al Quran, berdoa, dan beribadah di rumah masing-masing. Kita semua sama-sama berdoa, berharap dengan sungguh-sungguh, semoga wabah virus korona ini segera berakhir dan keadaan pulih kembali. Semoga Allah memberikan pada kita semua sehat walafiat tidak kurang suatu apapun. Semoga Allah memberikan aman selamat lancar dan barokah. Amin,” tutup H Herry. (SA/LINES)