JAKARTA – Selasa (3/6) Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono menyempatkan diri bersilaturahim dengan LDII di Kantor DPP LDII, Patal Senayan. Kedatangan Hendropriyono berkaitan dengan tahun politik, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Dalam sambutan kepada Hendropriyono Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Sunaryo, MT mengungkapkan LDII Selalu membuka diri dengan kehadiran siapapun. “Kita selalu membuka silaturohim kepada siapapun,” ujar Pras. Menyambut Hendro, Pras juga memaparkan bahwa bulan ini kebetulan adalah momen Hari Lahir Pancasila. Hari di mana semua masyarakat sudah selayaknya menjadikan bulan ini sebagai momentum untuk mengingat dan mempraktikkan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi dasar negara.
Tidak hanya wacana belaka, LDII pun sering melakukan lokakarya dan memberikan penekanan betapa pentingnya pancasila. “Bulan pancasila ini, adalah momentum kebersamaan. Kita juga (LDII) sering mengadakan lokakarya untuk memberikan apresiasi kepada founding fathers mengenai semangat perbedaan,” ungkap Pras.
Dalam paparannya, Hendro mengungkapkan kebanggaanya dengan LDII. “LDII bukan barang asing, LDII merupakan ormas dakwah yang patut kita banggakan. Kita harus saling mengenal, menyatukan pemikiran dan saling mengisi hati. Sehingga kita dapat bersama-sama merapatkan barisan,” ujar Hendro.
Silaturahim ini erat kaitannya dengan pemikiran Hendro bahwa bangsa Indonesia memerlukan sebuah silaturohim yang mempertemukan seluruh pemimpin, baik secara formal maupun non formal. Tujuannya untuk mencapai kembali konsensus dan komitmen kebangsaan, sebagai landasan berpijak dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Menghadapi kondisi Indonesia yang sebelumnya menghadapi adanya sebuah kecemburuan sosial, merebaknya ketidak adilan, kemiskinan dan kedisiplinan dari hal kecil, misalnya buang sampah. Hendro menilai Indonesai butuh pemimpin yang memiliki moral baik. Pemimpin pula sudah selayaknya tidak mengumbar hawa nafsu dan memiliki sifat mementingkan bangsa secara keseluruhan. Pemimpin juga perlu membangkitkan ekonomi kerakyatan.
Hendro mengatakan kita butuh kolaborasi pemimpin yang tepat. “Alhamdulillah capres yang kami dukung berasal dari rakyat jelata dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Beliau dari Universitas Gajah Mada bidang kehutanan. Saya menilai tentunya beliau memiliki konsep ekonomi kerakyatan.”
Mengaplikasikan konsep ekonomi, kita harus berjuang dalam panggung yang sama. Ekonomi pancasila ditengah ekonomi kapitalis, harus didukung dengan permainan yang indah.
Menutup silaturahim, Pras mengungkapkan LDII rindu akan white campaign. “Kita ini akan memilih yang terbaik dari yang terbaik. Demokasi yang didengungkan harus cantik layaknya Piala Dunia. Piala Dunia itu memilih yang terbaik dari yang terbaik dengan kompetisi yang fair dan cantik. Maka kita sangat mengharapkan agenda besar kali ini bisa berlangsung dengan tertib,” ujar Pras.
Pras juga menyatakan pada pelaksanaan pemilu ini LDII netral dan aktif. “Soal memilih adalah pribadi, kami hanya menyiapkan berbagai forum. Untuk mendapatkan masukan yang akan kami sebarkan ke seluruh warga LDII,” ungkap Pras.
Pras juga mengingatkan agar ormas dapat difungsikan sebagaimana mestinya. “Dalam konstitusi kita ini sebenarnya fungsi ormas itu apa? Semua kebijakan bermuara pada partai politik, padahal yang bergelut langsung bersama masyarakat adalah ormas,” Pras menilai.
Maka sudah sepantasnya LDII dan seluruh ormas Islam melakukan perbaikan dalam kultur dan peradaban. Apabila nilai sosial bangsa hilang, maka akan sulit dalam menghadapi krisis (Frediansyah Firdaus/Lines)