BOGOR – Menurunnya moralitas generasi penerus tidak menjadikan halangan bagi LDII Pabuaran, Kabupaten Bogor, bahkan ini menjadi sebuah tantangan. Benar saja, bersamaan dengan perayaan tahun baru islam, LDII Pabuaran mengajak seluruh generus ciliknya berkumpul bersama dalam acara Festival Anak Sholih dan Sholihat (FASIH).
Bukan sekedar seremonial belaka, FASIH merupakan acara puncak dari pembinaan yang dilakukan LDII selama periode 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mencounter dan menanamkan TRI SUKSES GENERUS yang dicanangkan oleh LDII.
“Kami ingin mewujudkan cita-cita luhur generus dengan metode keberhasilan Tri Sukses, yaitu paham agama, berakhlakul karimah dan mandiri,” ujar Akmal Bukhori Ketua Pelaksana FASIH yang juga merupakan Tokoh Muda LDII Kabupaten Bogor.
FASIH diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan, kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat serta membangun generasi penerus bangsa yang mandiri, pintar dan memiliki kefahaman agama yang baik.
Tiga tempat kegiatan pun dirangkai sedemikian rupa oleh generasi muda LDII Pabuaran, dengan acara puncak bertempat di Lapangan Masjid Al-Furqon Cibinong.
Kegiatan ini diikuti oleh 250 anak-anak tingkat PAUD, TK, SD dan SMP dengan tema kegiatan Membentuk Generasi Penerus yang Religius, Aktif dan Kreatif. Kesemuanya berada dalam 7 Majelis Talim wilayah Pabuaran diantaranya Wali Barokah, Baitul Huseni, Al Wahab, Al Mukaromah, Baitul Ahmad dan Baitus Shobar.
“Berbagai kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat juang yang tinggi serta dapat memupuk rasa kerukunan, kekompakkan, kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah,” ucap Bambang Setiawan Ketua PAC LDII Pabuaran.
Berkaitan dengan ukhuwah islamiyah, Kelurahan Pabuaran mengharapkan LDII dapat menjadi pioner kesatuan umat. Kenapa tidak, acara baik dan sukses seperti hari ini dapat diajukan menjadi kegiatan bersama. Tidak hanya bagi intern LDII, kami harapkan LDII mengundang seluruh Majelis Taklim yang ada di wilayah Pabuaran.
“Berkaitan dengan program ini kami menilai sangat positif dan kalau bisa diadakan setiap tahun. Program ini juga selaras dengan program maghrib mengaji. Jadi, kenapa tidak kita satu padukan,” ujar Eka Novari SSTP Wakil Kelurahan Pabuaran.
Pernyataan tersebut turut diaminkan oleh Bambang yang mengatakan bahwa LDII sangat terbuka untuk bisa bersama-sama dengan majelis taklim yang ada di Pabuaran untuk melaksanakan program bersama.
Ada yang spesial turun dari ucapan Ketua MUI Kelurahan Pabuaran yang mengungkapkan kegiatan seperti ini sudah langka dan jarang ditemui.
“Kami menilai pelaksanaan kegiatan seperti ini sudah sangat langka, bagaimana tidak. Coba saja kita lihat, apa ada majelis taklim lain bersama-sama berkumpul. Bertahun-tahun, dan kemudian berkumpul dalam satu tempat dan waktu mengevaluasi kegiatan rutin tersebut dalam acara FASIH. Saya pun kagum terhadap generasi cilik LDII yang telah Hafidz Quran,” ucap Drs. H. Jamsari Ketua MUI Pabuaran.
Kesemuanya itu memang terbukti, beragam kegiatan seperti Pemilihan Dai Cilik, Lomba Adzan dan Qomat, Tahfidz Quran dan Peragaan Seni Budaya berhasil diharomiskan sedemikian rupa menjadi acara yang sangat menarik.
Tidak kehabisan akal, generasi cilik setingkat SD ini mampu memanfaatkan barang bekas, kemampuan silat, panorama seni dan musik serta keampuhan akting membuat seluruh penonton yang hadir tak habis tawa menonton. Tentunya, kemampuan dakwah dan tahfidzul quran anak-anak LDII Pabuaran sudah tidak diragukan lagi. (Frediansyah Firdaus/LDII Network News)