NASIONAL – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) siap mengundang tiga bakal calon presiden yakni Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie pada Rapat Kerja Nasional LDII di Bogor Jawa Barat pada 13-15 Mei mendatang. Selain itu, sejumlah tokoh lainnya juga diundang dalam acara yang sama.
“Kalau Prabowo dan Jokowi sudah konfirmasi hadir, sedangkan Aburizal Bakrie belum,” kata Wakil Ketua Panitia Pengarah Rapimnas sekaligus Ketua DPW LDII Jatim Chriswanto Santoso saat menggelar jumpa pers di Surabaya, seperti dikutip dari Merdeka.Com, Kamis (8/5).
Menurutnya, selain ketiga capres tersebut panitia LDII juga mengundang Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Menteri Agama Suryadharma Ali, Ketua KPK Abraham Samad, Ketua MK Hamdan Zoelva, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Mendagri Gamawan Fauzi, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dan Menteri Lingkungan Hidup B. Kambuaya.
Chriswanto mengatakan, LDII memberikan kriteria untuk pemimpin Indonesia ke depan, yakni punya kemandirian dan tidak didikte kepentingan manapun, punya komitmen dalam membangun kedaulatan ekonomi-pangan-energi-teritorial dan IPTEK, punya keberanian berkorban untuk Indonesia lebih baik dan punya komitmen pemberantasan korupsi.
Soal munculnya koalisi parpol-parpol Islam dalam mengusung pencapresan, LDII tidak mempermasalahkannya. “Saya juga berharap ada koalisi parpol Islam itu, tapi siapa tokoh yang bagus bisa menyatukan koalisi itu. Dulu ada poros tengah di mana Gus Dur berhubungan baik dengan Amien Rais,” tutur Chriswanto.
Chriswanto mengatakan Rapimnas LDII nantinya akan mengukuhkan dua hal pokok. Pertama, mengenai sikap netral aktif LDII dalam percaturan politik Indonesia, dan kedua untuk mengukuhkan eksistensi dalam membangun SDM yang profesional religius. “Netral aktif adalah LDII dalam hal ini tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tapi LDII juga tak mau jadi objek dari politik atau sistem kenegaraan,” ujar Chriswanto.
Untuk itulah LDII memanfaatkan momentum Rapimnas untuk memberikan masukan kepada calon presiden terkait kondisi-kondisi bangsa serta kondisi masyarakat berdasarkan kajian-kajian LDII.
Menurut Chriswanto, Rapimnas ini menjadi perkenalan antara LDII dengan calon pemimpin negara lima tahun mendatang. Rapimnas selain mengevaluasi berbagai program, juga menyampaikan dan memaparkan kontribusi sosial LDII di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta lingkungan.
LDII memiliki berbagai kontribusi, dari karya lembaga, struktural, kelompok, hingga individu. “Rapimnas ini menjadi ajang untuk memperkenalkan apa yang sudah dilakukan LDII kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujar Chriswanto.(merdeka.com)