BALIKPAPAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Balikpapan akhir tahun ini kembali menggelar pengajian rutin serentak di beberapa masjid di seluruh kecamatan di Balikpapan, Minggu (15/12). Pengajian diisi dengan silaturahmi bersama pengurus MUI setempat hingga anggota Polresta Balikpapan.
“Berdasarkan musyawarah beberapa waktu lalu atas berbagai masukan dan pertimbangan, Kami memutuskan untuk mengundang para tokoh masyarakat, aparat TNI dan Polri, hingga pejabat pemerintah setempat dalam pengajian bulanan dalam rangka terus menjalin dan membina silaturahmi,” tutur H Herry Fathamsyah SE, Ketua LDII Balikpapan.
Herry menerangkan, kegiatan tersebut dalam rangka melaksanakan program kerja 3K, yakni Karya, Kontribusi, dan Komunikasi.
“Alhamdulillah, akhir tahun 2019, semua Pimpinan Cabang LDII, baik Kecamatan Balikpapan Kota, Tengah, Timur, Barat, dan Utara telah berhasil melaksanakan program kerja untuk melakukan komunikasi dengan pejabat setempat dalam acara pengajian bulanan,” tuturnya.
Herry berharap, hubungan baik dan jalinan silaturahmi dengan para tokoh, pejabat maupun aparat keamanan agar terus dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan pada tahun 2020 nanti.
Pengajian di Masjid Baitul A’la Sepinggan
Sementara itu, pada bulan ini Kasat Intelkam Polresta Balikpapan AKP H Sarbini memberikan sambutan pada pengajian yang berlangsung di Masjid Baitul A’la Sepinggan Balikpapan Selatan. Pengajian diikuti warga LDII baik dari Kecamatan Balikpapan Selatan maupun Balikpapan Timur.
Pada kesempatan ini, Sarbini mengajak LDII untuk membantu Polri menghadapi kaum radikal Khawarij. “Khawarij itu adalah kelompok yang mengatasnamakan Islam, tetapi dia keluar dari sistem pemerintahan negara ini,” terang Sarbini di awal sambutan.
“Bahkan di Indonesia mereka ini tidak jelas, tukang nge-bom nge-bom itu Khawarij, maka ini jangan sampai mereka mengklaim sebagai kelompok yang mati syahid, itu mati sangit,” ungkapnya.
Menurutnya, mengutip riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah berkata, “Alkhowariju kilabunnar kilabunnar kilabunnar, Khawarij itu anjing-anjing dalam api neraka,” tuturnya.
Ia prihatin, beberapa waktu yang lalu di Indonesia terjadi aksi terror bom bunuh diri yang dilakukan kaum radikal Khawarij. Mereka melakukan tindakan penyerangan terhadap markas kepolisian dan tempat ibadah non-muslim.
“Mereka kebanyakan masih muda, baru belajar, langsung jadi ‘pengantin’ bom bunuh diri, itu dalam bahasa halusnya bukan orang-orang alim, tapi mengklaim yang terbaik, ibadahnya dianggap paling baik, semuanya dianggap terbaik, (golongan) yang lain tidak ada apa-apanya,” terangnya.
“Imannya (mereka) itu bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya, tak membekas, karena dengan mudahnya mengkafirkan orang lain, sangat mudahnya menghalalkan darah kaum muslimin lainnya,” ujarnya panjang lebar.
“Apa kata Rasulullah, dimana kalian bertemu kelompok seperti ini, perangi mereka,” tuturnya. Tetapi jika ini terjadi di Indonesia, maka perintah memerangi golongan ini harus berdasarkan hukum dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Pada akhirnya, Sarbini berpesan tanggung jawab menjaga keamanan itu bukan hanya terletak pada pemerintah, TNI, dan Polri saja, tetapi ada pada pundak orang-orang yang beriman. Pesan ini didorong tanggung jawabnya sebagai anggota Kepolisian dalam menjaga keamanan negara dari ancaman kelompok Khawarij.
Menanggapi hal ini, KH Abdul Karim, sesepuh LDII Kota Balikpapan mengingatkan kepada seluruh jamaah agar selalu meningkatkan budi luhur luhuring budi karena Allah.
“Khawarij itu keluar dari pemerintah yang sah, dan tidak mengakui Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar dan falsafah negara, untuk itu warga LDII selalu tidak henti-hentinya diingatkan agar meningkatkan budi luhur luhuring budi karena Allah, tunduk patuh terhadap Pancasila dan UUD 45,” pungkasnya.
Selain di Sepinggan, pengajian yang juga dihadiri tokoh masyarakat setempat, yakni Ketua MUI Balikpapan Utara KH Drs Muslikh S.PdI, tokoh masyarakat setempat, Koramil, dan Polsek, serta undangan berlangsung di Masjid Al Mabrur Jalan AW Syahranie Kec. Balikpapan Utara.(SA/LINES)
Foto dokumentasi.