
BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan tahun 2014 ini kembali mengadakan safari Ramadan. Rencananya akan ada kunjungan di Masjid-Masjid seluruh Kecamatan di Balikpapan, selain pembukaan yang dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Walikota Balikpapan, Selasa (1/7/2014), dan saat Nuzulul Quran di Balaikota nanti.
Pembukaan yang dihadiri oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Balikpapan, unsur Muspida, organisasi masyarakat, hingga mantan Walikota Balikpapan ini dirangkai dengan Tausyiah Agama yang disampaikan KH Anas Mochtar, kemudian diikuti Buka Bersama, Salat Maghrib, hingga Tarawih dan ramah tamah.

Dalam tausyiahnya, KH Anas Mochtar menyampaikan pesan-pesan Ramadan yang harus diperhatikan oleh umat Islam. Terlebih tahun ini merupakan tahun politik, momen Ramadan menjadi penting bagi kesatuan dan persatuan bangsa.
“Setan di bulan Ramadan telah diikat,” terang KH Anas Mochtar. Namun masih timbul pertanyaan mengapa di bulan Ramadan ini masih terjadi kemaksiatan. Menurutnya, setan yang diikat adalah yang tidak tampak seperti jin jahat, sedangkan yang tampak berbentuk manusia atau benda.
“Setan itu membuat supaya manusia saling membenci, tidak rukun. Kita lihat hari ini masa pemilihan presiden, bisa saja terjadi saling gontok-gontokan antar keluarga, antar teman, dan orang lain,” terangnya lagi.
“Yang penting jangan membuat orang sakit hati orang lain dengan mengolok-olok jago calon presidennya. Jika membuat tidak rukun, itu berarti setannya manusia,” jelas KH Anas Mocthar.
“Setan juga bisa berbentuk benda atau apa saja yang menghalang-halangi kita untuk tidak ingat kepada Allah dan supaya jauh dari Salat,” ujar Ketua MUI Balikpapan ini.
Ia mencontohkan televisi dengan acara-acara yang membuat terlena tidak ingat Allah dan Salat. Meski demikian, televisi dan telepon genggam misalnya, bisa menjadi malaikat jika digunakan untuk mendukung ibadah seperti membaca Al-Quran lewat telepon genggam.

Dalam acara ini, Ketua LDII Balikpapan H Abdul Rahman Zein SE, didampingi Wakil Ketua H Anzaruddin dan Ustad H Ainur Rosyid, serta para Ketua Pimpinan Cabang (PC) turut hadir hingga selesai.
Sementara itu Walikota Balikpapan, H Rizal Effendi SE, dalam sambutannya menjelang Tarawih menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan masyarakat Balikpapan. “Selalu yang menjadi kewaspadaan Kita adalah bahaya kebakaran yang terjadi di bulan Puasa,” ujar Walikota mengingatkan.
Menurut Walikota, kebakaran sering terjadi selama bulan Puasa akibat petasan atau kembang api, seperti yang pernah terjadi di Kebun Sayur. Oleh karena itu, pemerintah kota mengingatkan agar masyarakat tidak bermain-main petasan maupun menjualnya. Apabila itu terjadi, maka akan ada sanksi hukum yang cukup berat.

Dalam kesempatan ini Walikota menyerahkan secara simbolis Bantuan Dana Hibah tahun 2014 kepada Yayasan Pondok Pesantren Bairuha sebesar Rp 250 juta, kemudian Yayasan Pondok Pesantren Modern Asy-Syifa sebesar Rp 200 juta, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Muttaqien sebesar Rp 200 juta, dan Yayasan Pondok Pesantren Insan Kamil Rp 90 juta.
Walikota berharap bantuan yang sudah diajukan MUI Balikpapan agar segera bisa segera dicairkan, dan menyampaikan permohonan maaf bila selama ini selektif menyalurkan bantuan. Walikota juga berharap  agar bantuan dapat memberikan manfaat dan berkah. (sa/LINES)