KEDIRI – Motivasi untuk menuntut ilmu bagi setiap orang berbeda-beda. Namun satu hal membuatnya sama, jika keinginan dan tekad sudah kuat, walaupun tempat untuk menuntut ilmu sangat jauh, maka dengan izin Allah semua dapat dilaksanakan. Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim. Segala kebaikan di dunia dan akhirat bisa diperoleh dengan ilmu, terlebih ilmu agama, yang menjadi dasar dan pedoman untuk diamalkan.
Oleh sebab itulah, Harjono, pria paruh baya ini nekad menempuh perjalanan darat dari Klaten Jawa Tengah menuju Kediri Jawa Timur dengan sepeda ontel kesayangannya (ngontel). Tujuannya hanya satu, ia ingin menuntut ilmu dengan mengikuti asrama Hadits Ibnu Majah jilid tiga di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Jawa Timur.
Betapa tidak, tantangan ngontel seorang diri ini cukup berat. Bisa dibayangkan apa saja yang perlu ia siapkan. Mulai dari persiapan yang minim, menyiapkan bekal anak dan istri di rumah, apalagi beratnya saat berpamitan. Kemudian proses perjalanan ngontel-nya yang tidak selalu mulus. Tak sedikit jalan tanjakan dan turunan dilalui, menerobos terik matahari maupun hujan, hingga setibanya di lokasi asrama yang berlangsung beberapa hari tersebut. Ini semua membutuhkan ketahanan fisik dan konsentrasi yang tinggi.
Tengok saja rute perjalanannya. Harjono menuturkan, ia berangkat pukul 09.00 WIB dari Klaten Utara, Jawa Tengah. Tiba di Ngawi Jawa Timur sore hari sekaligus bermalam di sana. Esok paginya, ia melanjutkan ngontel hingga siang hari tiba di Pondok Kaliawen Kabupaten Kediri sekaligus istirahat dan sholat. Setelah itu lanjut ngontel kembali hingga tiba di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri satu jam kemudian. Secara keseluruhan, dari rumah hingga tujuan membutuhkan waktu kurang lebih 21 jam ngontel, dengan jarak sekira 200 kilometer.
Selama mengikuti asrama di Pondok Wali Barokah, posisi duduk favoritnya menerima ilmu adalah di tangga Masjid Baitul AlaÔÇÖ sebelah utara. Saat ditemui, ia selalu tersenyum ramah tanpa beban. Tak heran, banyak peserta asrama yang tertarik dengan kesemangatannya, yang mampu menggugah motivasi orang lain untuk lebih semangat mencari ilmu. Bahkan di antaranya tak segan-segan mengajaknya foto bersama dan diunggah di jejaring sosial Internet.
“Katanya saya masuk internet ya? Padahal internet itu apa saya juga tidak tahu,” ujar Harjono sembari terkekeh.
Asrama Hadits Sunan Ibnu Majah jilid 3 ini dilaksanakan mulai tanggal 1-15 Januari 2014, dan dibuka langsung oleh Walikota Kota Kediri H. Abdullah Abu Bakar. Menurut informasi, kegiatan ini diikuti oleh sekira 6000 orang peserta dari berbagai daerah, dan dikunjungi sekitar 3000 orang.
Asrama hadits maupun al Quran rutin dilakukan Pondok Wali Barokah sebagai syiar ilmu agama seluas-luasnya kepada khalayak. Materi Hadist Sunan Ibnu Majah misalnya, terdapat banyak contoh tauladan Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wasallam, hukum-hukum Islam serta ilmu-ilmu agama. (MT Abdillahsyam/ S Anugerah)