BALIKPAPAN – Sejumlah pengurus organisasi kemasyarakatan (ormas), pondok pesantren hingga lembaga dakwah di Balikpapan sudah melakukan konsolidasi. Pihaknya memastikan siap menurunkan ratusan orang melakukan aksi demonstrasi jika belum ada kepastian terhadap penutupan Lokalisasi Km 17 hingga batas waktu yang ditentukan, yakni 31 Desember.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, KH Kasim Pallanju. Menurutnya, jika aksi demonstrasi benar-benar dilakukan maka ada ratusan warga yang akan menyambangi Kantor DPRD maupun Pemkot Balikpapan.
ÔÇ£Teman-teman dari ormas-ormas Islam sudah siap, kita sudah ketemu. Makanya kita tinggal menunggu saja nanti tanggal 31 Desember, apa sikap wali kota soal Lokalisasi Km 17. Kita jelas, inginnya ditutup segera,ÔÇØ terang Kasim, Jumat (28/12) kemarin.
Aksi demo seperti apa yang akan dilakukan? Ditanya begitu, Kasim belum bisa memastikan. Hanya saja, ia memberi gambaran bahwa aksi demonstrasi berupa pemasangan spanduk atau pamflet dari masing-masing perwakilan ormas yang berisi desakan penutupan lokalisasi di kawasan Karang Joang, Balikpapan Utara ini.
Apakah aksi demonstrasi tepat tanggal 31 Desember? Soal ini, Kasim juga belum bisa menjamin. Menurutnya, ia dan sejumlah ormas Islam akan menunggu instruksi dari Ketua MUI Kota Balikpapan. ÔÇ£Aksi protes masih belum diketahui, namun ormas Islam saat ini juga menunggu keputusan wali kota hingga tanggal 31 Desember mendatang. Kalau memang tidak ada keputusan jelas, bisa saja tanggal 7 Januari kita bergerak,ÔÇØ tandas Kasim.
Sebab, pihaknya juga tidak ingin menganggu kenyaman masyarakat dalam melaksanakan pergantian tahun baru. Namun, jika aksi dilakukan tanggal 7 Januari maka waktunya cukup tepat. ÔÇ£Tanggal 31 itu ÔÇÿkan hari libur, kalau tanggal 7 pas hari Senin. Biasanya ada coffe morning, lengkap semuanya di pemkot. Lebih enak kita sampaikan tuntutan,ÔÇØ beber pria berkacamata ini.
Kendati begitu, pihaknya tetap berupaya aksi demontrasi berjalan damai. Tanpa ada tindakan anarkis atau menganggu kondusifitas kota. ÔÇ£Kami juga tidak ingin ada hal yang di luar kendali kami, kami hanya meminta ada kepastian sebelum tanggal 31 Desember mendatang,ÔÇØ terang Kasim.
Usai menggelar ijtima ulama, MUI juga sudah mendatangai Wali Kota Rizal Effendi. Memberikan hasil ijtima ulama yang meminta Lokalisasi Km 17 segera ditutup, paling lambat keputusannya sudah ada akhir tahun ini. ÔÇ£Dulu kita sudah ketemu Pak Wali, kita beri hasil ijtima. Janji beliau ingin bertemu dengan FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Red) membahas ini, ya kita tunggu saja hasilnya. Kita juga belum tahu apakah mereka sudah berkumpul atau belum,ÔÇØ paparnya.
Kasim dan masyarakat Balikpapan sangat berharap, Wali Kota Rizal Effendi dengan tegas menyatakan komitmennya menutup lokalisasi bernama Lembah Harapan Baru (LHB) ini. Sebab, lokalisasi di beberapa daerah lainnya di Kaltim juga sudah ditutup.
ÔÇ£Lokalisasi di Sangatta (Kampung Kajang, Red) juga sudah ditutup barusan, di Berau juga sudah. Mestinya Balikpapan juga, ÔÇÿkan Kota Madinatul Iman,ÔÇØ cetus KH Kasim Pallanju. ÔÇ£Diharapkan pemerintah konsisten dalam melakukan penutupan sebelum tanggal 31 Desember,ÔÇØ pungkasnya. (die/bp8)
Sumber: balikpapanpos.co.id