JAKARTA – Pramuka LDII atau Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara, akhirnya resmi diakui sebagai bagian keluarga Gerakan Pramuka Nasional. Seperti yang tertulis dalam SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 204 dan 205 Tahun 2013.
Pramuka bagi LDII bukan hanya sekedar gerakan kepanduan atau berpetualang di alam. Namun, pramuka adalah sarana membentuk generasi mandiri LDII yang berkembang secara intelektual maupun spiritual. Pembentukan dan pengembangan karakter yang diperlukan bangsa Indonesia agar kembali menjadi bangsa yang kuat dan disegani.
Sejak 1970, Pramuka sudah mempunyai nilai historis tersendiri. Sebab, sejak zaman itu, Pramuka menjadi alat pembinaan generasi penerus dalam aspek kemandirian, life skill, dan adversity quotient. Hasilnya, generasi muda mempunyai karakter kuat, tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dalam era globalisasi. Kemudian, LDII membentuk satuan komunitas gerakan pramuka Sekawan Persada Nusantara sebagai wadah gerakan pramuka yang sebelumnya sudah diterima secara luas oleh masyarakat.
Sako dibentuk berdasarkan surat keputusan Kwarnas Pramuka No.002 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka. Berawal dari pembentukan Gugus Depan (Gudep) dengan melampirkan struktur kepengurusan Gudep, data-data anggota serta program kerja minimal setahun. Dari 5 Gudep yang terbentuk, dibuat surat pernyataan untuk bergabung dengan Sako Tingkat Cabang. Setelah resmi, dibuat data kepengurusan Sako Tingkat Cabang untuk dilaporkan ke Kwartir Cabang di wilayahnya.
Dari setiap 4 Sako Tingkat Cabang yang sudah resmi, dibuat surat pernyataan bergabung ke Sako Tingkat Daerah. Kemudian, membuat struktur kepengurusan Sako Tingkat Daerah secara tertulis dan dilaporkan ke Kwartir Daerah. Baru setelah diresmikan sebagai Sako Tingkat Daerah, boleh bergabung dengan Sako Nasional setelah memiliki minimal 3 Sako Tingkat Daerah.
Menurut Azrul Azwar, Kepala Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada pidatonya di Gedung Pramuka, Senin (25/11) mengatakan, kehadiran Sako Sekawan Persada Nusantara efektif mampu mendorong percepatan gerakan pramuka tingkat nasional. Ditambah lagi, Sako Sekawan Persada Nusantara memiliki jangkauan organisasi besar. Azrul berharap, Sako Sekawan Persada Nusantara tetap terus berkarya mengabdi bangsa setelah peresmian ini.
Meski begitu, masih banyak pelajar yang tidak mengenal pramuka. Padahal, melalui pramuka, karakter remaja dan pemuda bisa terbentuk. Untuk itulah, Sako Sekawan Persada Nusantara dibentuk. Pimpinan Sako Sekawan Persada Nusantara, Ashar Budiman menambahkan, Sako SPN adalah perjuangan LDII mewujudkan visi dan misi kepramukaan sekaligus mengembangkan karakter generasi muda. Sako Sekawan Persada Nusantara bukanlah nama organisasi saja, namun juga wadah yang kaya aktifitas dan kegiatan.
Selama ini, Pramuka LDII dalam Sako SPN sudah banyak mengadakan kegiatan-kegiatan kepanduan baik ditingkat daerah maupun nasional. Strateginya, memberikan kontribusi besar dalam pemahaman agama, pengembangan hard skill, dan pengembangan soft skill. Bahkan, baru-baru ini, Sako Sekawan Persada Nusantara mengirimkan 4 orang penggalang terbaik dan 2 pembimbing untuk diikutsertakan dalam jambore ASEAN IV di Bangkok, Thailand. Keenam utusan ini diberangkatkan pada Selasa (26/11).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melepas delegasi Praja Muda Karana (Pramuka) dari satuan komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (SPN), yang mewakili Indonesia dalam kegiatan Jambore ASEAN IV di Thailand.
“Adik-adik Pramuka harus berjuang menunjukan citra terbaik bangsa. Termasuk pemerintah Jakarta,” ujar Jokowi di Kantor Gubernur, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
“Sako SPN ini baru saja dikukuhkan dalam Gerakan Pramuka Nasional, tapi sudah berhasil ikut dalam Jambore ASEAN. Hebat,” puji Jokowi.
Ini adalah bukti bahwa Sako Sekawan Persada Nusantara mempunyai kontribusi tinggi kepada negara. Generasi yang diciptakan bukan hanya generasi berteknologi canggih, namun juga generasi yang cerdas yang terbina akhlak dan perilakunya.
Asisten Bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI, Bambang Sugiyono ketika dijumpai di Balaikota (25/11), menyatakan sangat mendukung komunitas ini. Menurutnya, Sako Sekawan Persada Nusantara sudah mencakup pembinaan mental dan spiritual yang diperlukan bagi generasi sekarang. “Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa besar, kita bisa!” jelasnya.
Dengan dilantiknya Sako SPN ini diharapkan dapat membawa perubahan bangsa Indonesia kedepannya lebih baik. Perubahan yang dapat mengangkat citra diri bangsa Indonesia. Bukan hanya dipandang sebelah mata oleh negara lain, namun Indonesia justru ditakuti oleh bangsa lain. (LDII News Network)