BALIKPAPAN – Momentum bulan Ramadan 1438 Hijriah semakin membawa keberkahan guna merajut tali silaturahim antar bangsa. Di bulan suci ini, semua amal perbuatan, baik pahala dari amal kebaikan maupun dosa dari amal kejelekan dilipatgandakan.
“Disisi lain, puasa mengajarkan kepada kita semua agar selalu membangun dan menjaga silaturahmi di antara kita semua, maka dari itu kegiatan kali ini adalah perwujudan dari nilai-nilai tersebut,” ujar Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta SH SIK, saat mengawali sambutan buka puasa bersama di Masjid Baitul Aman, kompleks Kantor Polres Balikpapan, Rabu (7/6).
Tampak hadir pejabat utama Polda Kaltim, TNI, Forkopimda, MUI, pimpinan perusahaan, tokoh masyarakat maupun pimpinan perwakilan pondok pesantren di kota Balikpapan. Pada kesempatan ini turut hadir H Anzarudin selaku perwakilan DPD LDII Kota Balikpapan.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, mengatakan bahwa ada dua hal yang perlu diketahui masyarakat. Pertama, terkait bulan Ramadan, pemerintah kota telah melakukan pemeriksaan bahan makanan yang disinyalir terindikasi obat dan bahan makanan yang tidak sesuai standar.
“Ada 150 bahan makanan kita test, umumnya tidak ada yang menggunakan zat pewarna yang membahayakan, dan juga tidak menggunakan formalin,” ujar Rizal. Ia juga memohon pada para pedagang agar tidak menjual bingkisan parcel dan makanan yang lewat kadaluarsa.
Kedua, Rizal mengatakan terkait peraturan penerimaan siswa didik baru tingkat SMA/SMK tanggal 12-16 Juli yang akan datang. “Ini perubahannya sangat drastis karena kewanangannya ada di tingkat propinsi Kalimantan Timur. Jadi, ada tiga hal yang perlu diketahui masyarakat,” ungkapnya.
“Pertama, sistem penerimaannya nanti memakai zonasi, jadi tidak boleh lagi orang yang walaupun pintar semuanya di SMK 1,” ujarnya. Menurutnya, ada kesepakatan dengan DPRD sekolah hanya menerima 25%. Jadi ini menghendaki tidak ada sekolah yang dianggap paling favorit sehingga masyarakat berbondong-bondong mendaftarkan anaknya hanya ke sekolah yang dianggap favorit tersebut.
“Kedua, kemarin oleh propinsi, semua siswa yang akan mendaftar SMA/SMK harus melalui test narkoba,” ujarnya. Menurutnya, jumlah siswa di Balikpapan mencapai 9.000 orang, cukup membuat kuwalahan jika diharuskan melakukan test narkoba. “Biayanya cukup mahal,” katanya.
Namun, menurutnya, berdasar kesepakatan dengan DPRD, test narkoba hanya diberlakukan setelah dinyatakan lulus atau diterima di SMA/SMK.
“Ketiga, mulai tahun ini, kementerian membuat regulasi baru, orang tua siswa akan dikenakan SPP lagi, dulu kan gratis,” ujarnya. “Setiap siswa itu (mendapat subsidi) 3,6 juta per siswa, dari pusat 1 juta lebih, kemudian dari propinsi 1 juta, sisanya kurang lebih 1-1,5 juta dibebankan pada orang tua dibagi 12 bulan,” pungkasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tausyiah agama oleh salah satu ustadz dari Ponpes Hidayatullah Balikpapan, kemudian diikuti doa dan buka bersama, disusul Salat Maghrib berjamaah di Masjid Baitul Aman, dan diakhiri makan bersama dan ramah tamah. (SA/LINES)