SAMBOJA – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah beserta pejabat, TNI, Polri, dan rombongan melakukan safari Ramadan ke beberapa masjid setempat. Pada kesempatan ini, bupati meresmikan penggunaan dua buah masjid yang dikelola LDII, yakni Masjid Babussalam Wonotirto Samboja dan Masjid Al Fatah Jalan Raya Soekarno Hatta Km 35 Samboja, Jumat (18/5).
Usai melaksanakan buka puasa bersama dan Salat Maghrib di Masjid Babussalam, bupati beserta rombongan menuju Masjid Al Fatah untuk melaksanakan Salat Isya, dilanjutkan Salat Tarawih.
Dalam sambutannya, Edi mengatakan sangat mengapresiasi LDII dalam pembangunan di wilayah administratif Kabupaten Kutai Kartanegara. “Kami bangga dan mengapresiasi sekali kepada warga LDII ini, tanpa bantuan pemerintah dengan gotong royong yang sangat kuat, salah satunya Masjid Al Fatah ini bisa berdiri megah,” ujarnya.
Edi menambahkan, ia sangat berharap masjid yang baru diresmikan tersebut dapat digunakan sebagai pusat pembinaan religius warga LDII mulai saat ini dan di masa yang akan datang.
Edi juga berharap, pembinaan tidak saja pada warga LDII saja, tetapi juga kepada masyarakat lain. “Kami berharap Ini bagian dari momentum, memperkuat silaturahmi kita, memperkuat persaudaraan kita, memperkuat persatuan kita,” tuturnya.
“Tadi saya menyampaikan di Wonotirto, bagaimana upaya kita menyampaikan kepada masyarakat terhadap LDII ini,” ujarnya. Menurutnya, dulu ada stigma masyarakat yang menyebutkan bahwa usai menggunakan masjid LDII, tapi kemudian dibersihkan, disiram air, atau dipel.
“Ini salah tafsir, kita perlu upaya meluruskan kepada masyarakat bahwa masjid ini milik umat, hanya saja dikelola oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia, khususnya di Kecamatan Samboja,” paparnya.
Pada safari Ramadan kali ini, tampak hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutai Kartanegara H Amiruddin Edy, Danramil, Polres, Wakil Ketua DPW LDII Kalimantan Timur Eko Budiono, serta Ketua DPD LDII Kabupaten Kutai Kartanegara Indra Ashari dan Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H Herry Fathamsyah SE.
Sementara itu, Herry Fathamsyah mengatakan bahwa kedua masjid yang baru diresmikan tersebut berada di wilayah yang lebih dekat dengan Kota Balikpapan. “Masjid Al Fatah itu berada di Km 35, di jalan poros Balikpapan Samarinda, lebih dekat dengan Balikpapan 35 km, daripada dari Kutai Kartanegara 120 km,” ungkapnya.
Masjid Al Fatah, yang memiliki luas 13 m x 13 m ini sering digunakan untuk salat bagi para musafir yang melakukan perjalanan jauh, baik dari arah maupun menuju kota Balikpapan. “Kami kalau ke Samboja atau Samarinda sering mampir Salat Maghrib di Masjid Al Fatah kalau sudah masuk waktunya, bisa istirahat sebentar, airnya juga cukup,” ungkapnya.
Meski demikian, menurutnya, untuk melakukan pembinaan warga LDII yang terpisah dan dibatasi wilayah administratif, LDII mengutamakan kelancaran dan keselamatan warganya untuk melakukan aktivitas di daerah yang lebih dekat dan lebih mudah. Oleh karena itu, kepengurusan di Kutai Kartanegara dan Balikpapan sejak dulu telah berkomunikasi dan bekerja sama.
“DPD LDII Kota Balikpapan tentu sejak dulu bersinergi dengan DPD Kabupaten Kutai Kartanegara di dalam membina warganya agar semuanya berjalan lancar dan tidak ada halangan atau yang memberatkan. Ya, tentu kita semua berharap semoga Allah selalu memberikan keamanan, keselamatan, kelancaran, dan barokah,” pungkas Herry. (SA/LINES)