BALIKPAPAN – LDII terus berupaya membina generasi penerusnya mulai sejak usia dini dengan berbagai macam program dan kegiatan. Salah satunya adalah melalui Gelar Prestasi Anak Saleh (GPAS) yang tahun ini digelar serentak di enam kecamatan di Balikpapan, Minggu (28/4) yang lalu.
Menurut Ketua Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Balikpapan H Hasan Bisri S.Psi, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan potensi anak didik ataupun santri dalam menerapkan enam tabiat luhur, yakni rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan kerja keras lagi hemat (muzhidul mujhid).
“Sekaligus untuk mencari bibit-bibit yang akan dilombakan pada GPAS tingkat Kota Balikpapan 2020 mendatang. Insyaallah,” tambahnya.
Adapun keterampilan yang dilombakan antara lain tahfidz Alquran, Musabaqoh Tilawatil Alquran (MTQ), Kaligrafi dan Mewarnai, Dakwah, dan Cerdas Cermat. Lomba ini diikuti peserta dengan kategori usia anak-anak atau caberawit, yakni usia Pendidikan Anak Usia Dini hingga SD, dan usia remaja.
Ketua LDII Balikpapan H Herry Fathamsyah mengatakan bahwa LDII mendukung program-program pemerintah kota dengan semboyan Balikpapan Madinatul Iman. Konsep Balikpapan Madinatul Iman merupakan tekad dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Balikpapan yang beriman di tengah heterogenitas suku dan agama serta kemajuan zaman.
Dalam mewujudkan Balikpapan Madinatul Iman tidak semudah membalik telapak tangan. Harus disertai dengan tekad dan kerja keras serta dilaksanakan secara bertahap, diawali dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan yang lebih luas.
“LDII terus berupaya memberikan kontribusi untuk mewujudkan Balikpapan Madinatul Iman, dengan ikut dalam membina Generasi Penerus sejak usia dini seperti PAUD/TK dan SD, melalui Sub Bidang PPG,” tutur Herry Fathamsyah.
Menurutnya, tujuan pembinaan yang hendak dicapai dalam program ini disebut dengan Tri Sukses Generus, yakni anak didik diharapkan berilmu (alim) dan faham (faqih) dalam agama Islam, memiliki budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah), dan serta mampu berusaha sendiri atau mandiri.
“Dengan menerapkan enam tabiat luhur tersebut, melalui GPAS ini kita dapat melihat sejauh mana anak-anak generasi penerus berusaha meraih tri sukses generus. Dari sana, kita terus lakukan perbaikan dan pembinaan,” tutupnya. (SA/LINES)