BALIKPAPAN – LDII terus berupaya meningkatkan komitmennya berperan aktif di bidang dakwah, membantu pemerintah meningkatkan sumber daya manusia yang profesional religius, serta mencegah pengaruh negatif yang dapat merusak generasi penerus bangsa.
Salah satu upaya ini tercetus dalam bentuk penandatanganan kesepakatan bersama, antara LDII dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Balikpapan, yang dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan Pengajian Syarah Asmaillahi Al Husna, bertempat di Masjid Nurul Iman Karang Jawa Balikpapan, Sabtu (2/4).
“Minggu lalu, disini juga telah dilaksanakan sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan bahaya pergaulan bebas yang diikuti generasi muda,” terang Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H Abdul Rachman Zain SE. “Hari ini akan dilanjutkan penandatanganan kesepakatan bersama antara Badan Narkotika Nasional dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Balikpapan,” lanjutnya.
Dalam keterangannya, kesepakatan ini dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia, terutama dalam LDII, menjadi mitra membantu BNN memberikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Kesepakatan ini akan kami laporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat LDII yang ada di Jakarta, sebagai bentuk kerjasama yang telah dan akan dilaksanakan,” ujarnya. Disamping itu, ia menyambut positif dan berharap pada generasi muda agar tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan narkoba.
Penandatanganan kesepakatan bersama tersebut dilakukan oleh Kepala BNN Kota Balikpapan I Ketut Rasna dan Ketua LDII Balikpapan H Abdul Rachman Zain. Turut menyaksikan, Staf Ahli Bidang Sosial Pemerintah Kota H Arbain Side serta Kepala Kantor Kementerian Agama Dr Puriyadi SAg MSi.
Salah satu isi kesepakatan ini adalah BNN akan memberikan pembinaan, pengembangan, dan pelatihan pada generasi muda LDII Balikpapan, sebagai relawan untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas.
Pada kesempatan ini I Ketut Rasna diminta memperkenalkan program BNN. “Bapak ibu bangga tidak menjadi warga Balikpapan?” tanyanya kepada seluruh peserta pengajian. Menurutnya, sudah semestinya bangga dan turut membangun Balikpapan. “Caranya, salah satunya adalah bapak ibu dan anak-anak jangan salah gunakan narkoba,” jelasnya.
Ia cukup sanksi para pengguna narkoba ikut serta membangun kota. Menurutnya, pengguna narkoba membangunkan dirinya sendiri saja sudah tidak mampu, apalagi membangun kota. Menariknya, I Ketut Rasna juga cukup sanksi pada para peserta pengajian tidak ada yang merokok. “Disini (dalam masjid) tidak ada yang merokok, tapi di luar,” katanya dengan tidak melanjutkan maksudnya.
Sementara itu, ketika ditanya media ini, Ketua Penggerak Pembina Generus LDII Kota Balikpapan H Hasan Bisri belum bisa memastikan waktu pelaksanaan pelatihan bersama BNN. “Ya, habis ini insyaa Allah kalau ada kesempatan saya akan mampir dulu bersama panitia dan BNN, kita akan bicarakan teknisnya,” terangnya.
Namun ia berharap pelatihan dilaksanakan di tempat yang representatif. “Sepertinya aula rumah jabatan wali kota cukup bagus untuk dijadikan tempat pelatihan,” harapnya. Ia juga berharap nantinya pelatihan diikuti dua orang perwakilan masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Kota Balikpapan. (SA/LINES)