BALIKPAPAN – Lembaga Dakwah Islam Indonesia tahun ini kembali melaksanakan tebar kurban, tepat di Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1438 H, yang jatuh pada hari Jumat, 1 September 2017. Kurban merupakan teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang tercatat sebagai simbol pengorbanan yang diserukan kepada umat Islam untuk menyembelih hewan kurban.
Prasetio Sunaryo, Ketua DPP LDII mengatakan, seruan berkurban ini bukan persoalan potong memotong sapi, kambing atau domba kemudian daging disantap rame-rame, tapi ini persoalan iman yang pernah diujikan kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Allah menguji kadar keimanan Nabi Ibrahim dengan diperintah menyembelih Ismail, anak semata wayang yang dicintai. Tapi setelah Ibrahim menyadari ini perintah Allah, Ibrahim pun mendiskusikan perintah yang menurut akal manusia tidak logis dengan Ismail.
Ternyata Ismail berseru kepada Ibrahim ayahnya. “Kalau itu memang perintah Allah, laksanakan, jangan ragu-ragu,” ujarnya. Ketika Ibrahim menidurkan Ismail, lanjutnya, Nabi Ibrahim meletakkan pisau di leher Ismail dan akan menyembelihnya, maka seketika Allah menggantinya dengan seekor domba.
“Oleh karena itu, yang sampai kepada Allah bukan daging dan darah dari ternak kurban yang kita potong, tapi niat dan iman kita,” kata Prasetio.
LDII juga menyerukan agar daging kurban yang punya nilai sosial itu juga dibagikan kepada saudara non muslim. “Dasarnya, tanda-tanda orang beriman itu selalu berbuat dan menjaga hubungan baik dengan tetangga,” ujar alumnus ITB ini.
Sementara itu, pelaksanaan pemotongan hewan kurban oleh LDII Balikpapan berjalan aman dan lancar. “Total jumlah hewan kurban LDII Balikpapan sebanyak 238 ekor, rinciannya 189 ekor sapi dan 49 ekor kambing,” ungkap H Abdul Rachman Zain, Ketua DPD LDII Balikpapan.
Berdasarkan data perhitungan yang dirilis DPP LDII Jumat (1/9) pukul 20.15 WIB jumlah hewan kurban seluruh Indonesia tercatat 31.600 ekor hewan kurban, terdiri atas 15.893 ekor sapi, 15.695 ekor kambing, dan 12 ekor kerbau.
Menurut Abdul Rachman Zain, LDII Balikpapan juga melaksanakan tebar kurban, terutama kepada masyarakat yang berhak yang berada di sekitar masjid. Selain itu, tebar kurban juga diberikan kepada Babinkamtibmas, Babinsa, Lurah, Camat, Polsek, Polres, Koramil, Danramil, MUI hingga tokoh masyarakat maupun tokoh adat sebagai wujud syukur dan terima kasih.
“Seruan kurban ini menyiratkan pesan moral dan kepedulian untuk saling berbagi, sekaligus menundukkan sikap egois yang menggerus nilai-nilai keadaban dan kemanusiaan. Untuk itu, kita berbagi dengan pemerintah mulai dari yang terkecil seperti RT, organisasi lain, maupun tokoh masyarakat supaya terus membina hubungan baik dan silaturahim,” pungkasnya. (SA/LINES)