JAKARTA – DPD LDII Kota Bogor melaksanakan buka bersama dan penyerahan santunan kepada seribu anak yatim, pada 15 Juli 2013. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs H Saeroji, MM, mewakili Menteri Agama Dr. H. Suryadharma Ali, M.Si.
Acara yang dihelat DPD LDII Kota Bogor ini dihelat di Pondok Pesantren Nurul Iman, di bilangan Budi Agung Kota Bogor. Perhelatan yang bertepatan dengan Ramadan, bagi LDII, adalah salah satu amal saleh atau program kerja LDII, ÔÇ£Puasa adalah momentum setiap umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah,ÔÇØ papar Ketua DPD LDII Kota Bogor Dr Radjab Tampubolon.
Menurut Radjab Tampubolon, LDII dari tingkat DPP hingga PAC memiliki program kerja lima roda berputar, di antaranya yang mampu membantu yang lemah, dan yang kaya membantu yang miskin. Program kerja ini dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi umat, berupa koperasi dan usaha lainnya. Keuntungan dari berbagai usaha ini, selain diperuntukkan bagi para anggotanya, disumbangkan pula ke berbagai panti asuhan, panti jompo, dan korban bencana alam, sebagai bentuk kepedulian sosial dan pendistribusian kesejahteraan.
Menteri Agama Suryadharma Ali yang sambutannya dibacakan Kakanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Saeroji, menyebut apa yang dilaksanakan LDII adalah bentuk kepekaan dan kepedulian sosial, “Menyantuni anak yatim adalah bentuk rasa syukur atau membayar anugerah dan nikmat yang diberikan Allah SWT,” papar Suryadharma Ali.
Suryadharma Ali meyakini, proses distribusi kesejahteraan dalam Islam terjadi melalui sedekah. Kebaikan yang diberikan oleh orang lain, tak harus dibayar kepada orang tersebut. Namun bisa diberikan kepada orang lain, agar kebahagiaan itu bisa dirasakan oleh orang lain.
Suryadharma Ali menyambut baik dan menyatakan terimakasih kepada jajaran pengurus DPP LDII dan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Bogor yang telah melaksanakan acara Penyerahan Santunan dan Buka Bersama Seribu Anak Yatim dan Dhuafa. Menurut Suryadharma Ali, pertama, acara ini berkesesuaian dengan program pemerintah: Indonesia Ramah Anak. Dengan demikian acara seperti ini dapat diharapkan anak-anak bangsa dapat berkembang menjadi generasi emas bangsa yang beriman, jujur, cerdas, sehat, berakhlaq mulia, dan berprestasi.
Kedua, acara ini memperteguh eksistensi dan peran strategis organisasi sosial kemasyarakatan dan pesantren dalam mewujudkan kesejahteraan umat. Dalam hal ini ormas Islam dan pesantren berfungsi sebagai agen pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat ini menjadi semacam pelengkap pendidikan agama. Karena umumnya pesantren tumbuh dan berkembang di pedesaan, yang umumnya adalah kantong kemiskinan. “Dengan demikian LDII konsisten sebagai ormas yang memberdayakan ekonomi,” ujar Suryadharma Ali.
Suryadharma Ali menekankan pada hakikatnya mewujudkan kesalehan individu dan juga kesalehan sosial. Puasa bukan hanya ibadah yang egoistik dan individualistik, namun menyeimbangkan kesalehan individu dan kesalehan sosial, sebagai muttaqin sejati.
Senada dengan Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP LDII Prof Dr KH Abdullah Syam, Msc, bulan Ramadan adalah puncak kesalehan setiap umat Islam. Menurut Abdullah Syam, dalam kesehariannya LDII telah melaksanakan program kerjanya, dalam memberdayakan ekonomi umat. LDII mendorong agar perputaran ekonomi dapat bergerak dengan sedekah, infaq, dan zakat. Maka, Ramadan ini adalah momentum berbagi sesam umat Islam.
Acara buka bersama ini, juga merupakan perhelatan peresmian Pesantren Nurul Iman. Salah satu pesantren di bawah naungan LDII yang, menghasilkan para juru dakwah yang memiliki kemampuan mumpuni di bidang tafsir Alquran dan Alhadits. Para santri dari pesantren ini telah mengkhatamkan kitab kutubushitah, sebagai bekal mengajarkan agama dan dakwah di tengah-tengah umat.