BALIKPAPAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan bersama ormas Islam dan Lembaga Dakwah, menggelar aksi menolak pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Aksi damai Balikpapan Bersama Palestina ini digelar di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (29/12) selepas salat Jumat.
Dalam aksi yang diikuti sekira 1.000 orang tersebut, Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud berorasi dan mengajak umat Muslim di Indonesia mendukung Palestina sebagai negara yang merdeka, berdaulat, serta Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Rahmad Mas’ud berterima kasih atas antusias kaum muslimin di Indonesia khususnya di Balikpapan. “Kalau kita tidak bisa berjuang disana membebaskan Palestina, minimal kita kirimkan doa kepada mereka. Semoga mereka diberikan kekuatan, ketabahan, dan keimanan untuk tetap teguh memegang agama,” ujarnya.
Wawali juga menyampaikan pesan kepada seluruh warga kota Balikpapan agar yang mayoritas memberikan contoh kepada yang minoritas, sebagaimana Islam yang rahmatan lil alamin.
“Saya mewakili pemerintah Balikpapan punya komitmen yang keras, punya komitmen yang kuat, kita mayoritas wajib melindungi minoritas, silakan menjalankan syariat agamanya, tapi kita juga wajib menjalankan syariat agama Islam,” ujarnya.
Wawali berharap agar seluruh warga tetap menjaga kondusifitas kota. “Berikan contoh bahwa Balikpapan patut untuk diteladani,” ujarnya.
Sementara itu, melalui Sekretaris MUI Balikpapan Drs HM Jailani, menyampaikan petisi. “Majelis Ulama Indonesia, dari tingkat pusat sampai daerah, menentang dan menolak langkah dan kebijakan Presiden Amerika Serikat ini, karena ini semakin menambah ketidakpastian global, terutama terkait masalah keamanan,” kata Jailani.
Di tingkat pusat, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan negara wajib mendukung kedaulatan Palestina. “Kita betul-betul merasa tersakiti dengan ungkapan Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Bela Palestina sudah disuarakan pemimpin negara kita. Maka kita sebagai warga negara wajib mendukung,” kata Ma’ruf Amin, Minggu (17/12).
Di sisi lain, Ketua Umum DPP LDII Prof KH Abdullah Syam mengatakan bahwa kesewenang-wenangan Israel kontradiktif dengan janji-janji berdirinya sebuah negara Yahudi bernama Israel, sebagai negeri yang menghormati keberagaman. Terbukti, kekerasan demi kekerasan menimpa umat Islam dan Kristen.
“Inilah yang mengharuskan Indonesia berbicara banyak dalam proses perdamaian Palestina dan Israel, sekaligus menolak klaim Israel atas Palestina,” ujar Abdullah Syam, seperti dikutip dari Jawa Pos, (18/12). Ia menilai, aksi damai 17 Desember yang lalu merupakan bentuk gerakan suara Indonesia yang menolak pendudukan Israel.
Sejalan dengan Abdullah Syam, Ketua LDII Kalimantan Timur Prof Dr Ir Krishna Purnawan Candra MS mengatakan, “Secara garis besar, LDII menolak klaim sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, dan LDII terus mendukung dan mendoakan Palestina merdeka dan berdaulat,”ungkapnya.
Dalam aksi damai ini, LDII Balikpapan mengerahkan kurang lebih 100 orang dengan disertai atribut dukungan. “Massa LDII berasal dari enam perwakilan Pimpinan Cabang yang ada di Balikpapan, semoga dukungan bersama ormas-ormas ini, Allah memberikan manfaat dan kebarokahan bagi kita semua dan Palestina,” ungkap Ketua LDII Balikpapan H Abdul Rachman Zain.
Secara garis instruksi, di tingkat PC dan PAC semuanya tampak antusias. Mereka siap mendukung aksi damai bersama MUI dan ormas lainnya. “Kita siapkan atribut dukungan dan spanduk besar,” ujar H Ahmad Saudi, Ketua PC LDII Kecamatan Balikpapan Kota. “Insya Allah PAC Telagasari siap melaksanakan perintah satu komando, mari kita bangkit bersama dan selalu bersinergi demi perjuangan kita yg mulia,” tutup H Ismail, Ketua PAC LDII Kelurahan Telagasari. (SA/LINES)