BALIKPAPAN – LDII Kalimantan Timur (Kaltim) sukses menggelar bimbingan teknis yang diikuti perwakilan bidang Komunikasi Informasi dan Media dari sembilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten/kota se-Kaltim. Kegiatan ini digelar di Hotel Sepinggan Balikpapan, 16-17 Desember 2017.
“Alhamdulillah, usai mengikuti pelatihan ini, kita jadi tahu bagaimana membuat berita yang sesuai kaidah jurnalistik, tidak melanggar Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), malah diajari bagaimana membangun laman website,” ujar Subur Anugerah, salah satu panitia.
“Bukan itu saja, malam harinya pengurus, panitia dan peserta juga diajak berkunjung ke kantor media massa terbesar Kaltim Post, ditunjukkan bagaimana caranya membuat dan menerbitkan berita,” ungkapnya.
Meski dilaksanakan dalam waktu singkat, materi yang diberikan oleh pemateri terasa tepat dan mengena. Ini lantaran pemateri jurnalistik, Raymond Chouda, merupakan praktisi media yang cukup berpengalaman. Saat ini ia berprofesi sebagai wartawan di Kaltim Post.
Menurut Raymond, suatu berita itu dikatakan menarik karena dua hal. “Pertama, isi materinya menarik. Kedua, gaya penulisan atau penyampaiannya menggugah selera,” ungkapnya.
Untuk menggali informasi yang menarik, menurutnya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. “Pertama, memenuhi rukun iman berita, mirip seperti rukun iman dalam Islam ada enam. Istilah ini saya peroleh dari Pak Dahlan Iskan, bos Jawa Pos Group,” katanya.
Ia mengatakan, rukun iman berita yang dimaksud agar berita itu menarik adalah berasal dari kejadian yang memiliki unsur ketokohan, berasal dari kejadian atau peristiwa besar, memiliki kedekatan dengan pembaca, kejadian pertama kalinya, kejadian yang melibatkan emosi pembaca, dan memiliki misi.
“Kedua, pastikan terpenuhi 5W+1H, dan yang ketiga pastikan mengenali emosi pembaca dalam liputan suatu berita,” ujarnya.
Ia kemudian memaparkan jenis-jenis berita yang secara garis besar ada dua tipe, yakni Straight News atau berita langsung, dan Feature News. “Feature News itu berita yang bersifat memberikan informasi untuk mendidik, menghibur, meyakinkan, menggugah simpati atau empati pembaca. Feature News lebih awet daripada Straight News,” urainya.
Di akhir sesi, ia memberikan pesan pada semua peserta. “Tipsnya, sering-seringlah menulis, bisa menulis diary, opini, status Facebook, review kejadian, ulasan politik, dan lainnya,” terangnya. Ia menyarankan agar tak segan meminta saran dari pembaca setelah membaca tulisan, apakah memiliki dampak, menarik, atau malah membosankan.
“Sharing dengan pembaca ini penting untuk meningkatkan kemampuan kita menulis berita,” pungkasnya. (SA/LINES)