Penerbangan Singapore menuju Kuala Lumpur tidak banyak berbeda dari penerbangan lainnya, hanya saja hampir semua peserta memilih menikmatinya berpejam mata. Aktifitas sejak pagi banyak menguras tenaga.
Sudah lewat tengah malam saat ketibaan di Bandara Changi Singapura. Walau tanpa antrian, kartu imigrasi yang terlupa diisi menambah lagi waktu pengecekan ke-imigrasi-an Singapura. Beberapa pertanyaan dilontarkan petugas, Alhamdulillah semua bisa terlewati dan kami masuk Singapura dengan selamat.
Kejadian yang mengharukan ketika rombongan tiba di pintu keluar bandara ; dipagi butanya Singapura, dilelahnya mata dan letihnya raga. Tim penjemput yang mewakili pengurus Pertumbuhan Kebajikan Jamiah Pasir Panjang, berjejer rapih dan setia menunggu kehadiran rombongan. Meluangkan waktu, tenaga dan fikiran juga hartanya. Mereka bukanlah saudara kandung, bukan sanak dan family, bukan pula teman, ini adalah pertemuan pertama satu sama lain. Tapi senyum pembuka yang mengembang disertai jabat tangan yang tulus , keridhoan dan kehangatan yang mereka peragakan mampu menghilangkan semua pembatas yang ada. Terasa sekali hati dan jiwa dipersatukan oleh Alloh, dibawah nikmat Islam dan Iman, melebur menyaudara.
Kejadian ini mengingatkan kisah kaum Anshor Madinah yang menerima dengan penuh suka cita kedatangan kaum Muhajir, memberikan pertolongan dan bantuan semampu yang mereka bisa. Apa yang dirasakan rombongan Tour di bandara Changi, akan menjadi catatan emas dalam hidup dan menjadi pilihan pertama untuk diceritakan kepada anak dan cucu tentang arti manisnya persaudaraan dalam Islam.
Sesampai dirumah peristirahatan, rombongan menyegerakan beristirahat mengingat acara yang disusun besok, sejak pagi hingga larut malam cukup padat.
Tak cukup sehari,
Walau hanya kurang dari tiga jam beristirahat, semua peserta tak melewatkan nasehat agama selepas sholat subuh berjamaah oleh H. Fausan Hidayat. Sejarah Singapura menjadi bagian penting dalam nasehatnya, bagaimana Singapura dahulu dan kini. Beliaujuga  memaparkan dinasmisnya kehidupan beragama di Singapura, tantangan yang dihadapi saat ini dan dimasa yang akan datang. Paparannya semakin membuat peserta penasaran menjelajah Singapura secepatnya.
Ditemani beberapa pemuda Singapore, SMRT (Singapore Mass Rapid Transit) yang bersih dan nyaman menjadi pilihan transportasi untuk menuju Pulau Sentosa sebagai tujuan pertama.
Pulau Sentosa dulu disebut Pulau Belakang Mati, mungkin karena letaknya yang berada di selatan Singapura. Pulau ini terkenal sebagai tempat berlabuh dan pelancongan. Di pulau ini juga terdapat lokasi salah satu simbol negara Singapura : Merlion. Tidak ada kesan yang lebih mendalam selain bahwa tempat ini telah direncanakan, dibangun dan dipelihara dengan sangat baik. Beginilah jadinya jika suatu perkara diserahkan pada ahlinya, dipagari oleh law enforcement yang cukup untuk memastikan semua orang bisa tunduk dan patuh dibawahnya.
Perjalanan di Pulau Sentosa berakhir di Universal Studio yang sangat kental dengan nuansa Hollywood dan Disneyland. Perbandingan harga tiket dan manfaat, membuat peserta memutuskan tidak masuk, cukup photo bersama bersama bola dunia raksasa.
Selepas makan siang dan sholat, Mustafa street dan Merlion Park menjadi destinasi berikutnya.
Mustafa street adalah area yang didominasi penjual asal India dengan harga bersaing, mulai dari cinderamata murah meriah hingga parfum original kelas atas. Tempat ini jadi tujuan favorit turis-turis asal Indonesia. Beberapa peserta terlihat antusias berburu cinderamata disini, beberapa lagi memilih tetap tenang, bisa juga karena tidak ada lagi uang yang tersisa.
Tujuan akhir perjalan hari ini adalah Merlion Park, Ikon kepala singa berbadan ikan ini dirancang oleh Mr. Fraser Brunner, dibangun pada masa pemerintahan Mr. Lee Kuan Yew melambangkan sambutan yang terbuka untuk semua pengunjung ke Singapura.
Rasanya benar saja kalau ada yang bilang : ÔÇÿkalau belum ke Merlion Park, belum ke SingapuraÔÇÖ, saat rombongan tiba disana, lokasi ini dipadati turis dari manca negara, mengabadikan diri dengan latar belakang ┬áIkon Singapura ini. Patung Merlion dikeliling banyak bangunan cantik dan artistik yang menjadikan area ini memilik banyak spot bagus untuk berphoto. Rasanya lebih dari satu jam rombongan disini, mengabadikan hampir semua sudut cantik tempat ini.
Singapura mampu menjadikan tempat begitu menarik sehingga memiliki daya tarik yang begitu besar, walau hanya sebuah patung semen tinggi 8,6 meter seberat 70 ton, bisa jadi kebanggaan photo bersamanya. Hikmah yang bisa diambil bahwa : dengan bahan yang biasa tapi dibentuk dengan cara yang tidak biasa, bisa menghasilkan hal yang luar biasa. Kesungguhan adalah keharusan menuju keberhasilan.
Setelah puas, rombongan bergegas pulang, beristirahat menghadapi pertanding persahabatan futsal dengan pemuda Singapura.
Satu hari jelas terlalu singkat untuk menjelajah semua moleknya Singapura. (MGu)
Bersambung…