MAKASSAR – Selasa (25/6) Tim ekspedisi Bhakesra 2014 tiba di Makassar. Tidak hanya sekedar transit, tim berkesempatan bersilaturahim dengan pengurus DPW LDII Makassar ditambah tausiah agama di Masjid Roudhotul Jannah, Makassar.
Disambut beberapa pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan, di antaranya H Suwarto, SE, MM Wanhat DPW LDII Sulsesl, H Ishaq Andi Ballado, SE Sekretaris DPW LDII Sulsel, Drs Suyitno Widodo, Wakil Ketua DPW LDII Sulsel, H Basaruddin, S.Pdi Biro Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPW LDII Sulsel dan Ir Yuri.
Tim ekspedisi LDII dijamu makan siang dilanjutkan ramah tamah di Yayasan Sikamasiang. “Yayasan ini selain menyediakan pondok pesantren umum, juga menghadirkan pondok pesantren mahasiswa. Selain itu ada juga pondok pembinaan masyarakat lanjut usia dan pembinaan generasi cilik,” ujar ishaq Andi.
Malam hari setelah ramah tamah tim LDII diberikan kesempatan untuk memberikan tausiah di Masjid Roudhotul Jannah. Dalam kesempatan ini KH Anshoruddin memberikan ceramahnya di hadapan 500 warga yang hadir.
Dalam paparan tausiahnya, KH Anshoruddin dari tim LDII mengungkapkan pertemuan dengan warga setempat sudah ditulis dalam kitab Lauhil Mahfudz sejak 50 ribu tahun yang lalu. Anshor juga mengungkapkan umat Islam perlu bersyukur atas karunia Allah SWT. “Barangsiapa yang keluarganya sehat dan waras. Kampung halamannya aman, walaupun persediaan makannya cukup untuk satu hari. Maka seakan-akan terasa seperti untuk selamanya,” ujar Anshor mengutip Sabda Rasul.
Anshor juga mengingatkan agar selalu berpedoman pada Alquran dan Alhadist. Dua pedoman tersebut wajib kita kaji dan diamalkan ilmunya. Menyambut datangnya bulan puasa Anshor menyinggung betapa besarnya pahala yang bisa diperoleh di bulan tersebut. “Ada cerita sahabat nabi yang mengerjakan sholat sampai subuh. Kemudian dilanjutkan berperang dari subuh hingga sore. Hal ini dilakukan selama 1.000 bulan. Maka sesungguhnya ibadah itu sudah sangat pol. Namun ada yang lebih pol, yaitu malam Lailatul Qodar,” ujar Anshor.
Anshor juga mengharapkan agar generasi penerus bisa mandiri, berakhlakul karimah dan paham agama. Anshor menuturkan kesyukuran tersendiri dengan adanya ustadz disini. Maka Anshor mengingatkan agar pemuda tidak malas mendatangi masjid, dan hanya senang urusan dunia. “Hal ini akan merusak generasi penerus,” ungkap Anshor.
Sehingga Alquran dan Alhadist jangan ditinggal. Kita juga supaya menjalani tri kerukunan umat beragama. Pertama intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah.
Mengingatkan kematian, Anshor mengungkapkan supaya kita bisa menjalankan amal jariyah. Seperti contohnya mesjid yang ada di Kota Makassar ini. “Inilah tabungan bapak ibu yang akan terus nikmatin walaupun sudah meninggal,” ujar Anshor. Setelah tausiah, tim Ekspedisi memaparkan anggota tim yang berangkat dan tujuan mengikuti Ekspedisi Bhakesra.
“Lembaga Dakwah Islam Indonesia mengusung dua program besar bidang dakwah dan wirausaha masyarakat. Adapun secara rinci yang telah dilakukan tim LDII yaitu melakukan tausiah agama, pemberian bantuan baju, alat sholat, alat olahraga, alat sekolah, pemberian beasiswa pondok pesantren dan pelatihan agribisnis masyarakat,” ujar Anto Jumain salah satu tim ekspedisi sekaligus menutup acara (Frediansyah Firdaus/Lines).