Mengenal Ponpes di Balikpapan
BALIKPAPAN – Pondok Pesantren (Ponpes) Bairuha memiliki legalitas dari Kementerian Agama sebagai ponpes salafiyah. Sejak tahun ajaran 2008-2009 dipercaya sebagai penyelenggara ujian persamaan paket C, setingkat SMA.
PUSAT pendidikan agama Islam ini berada di Jalan Guntur Damai, Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah. Dengan infrastruktur jalan belum memadai, membuat pengendara cukup terganggu. Lokasinya yang dikelilingi perbukitan ini mulai padat dengan geliat pembangunan rumah. Beberapa alat berat berdiri di atas bukit yang telah gundul, tanda pembangunan dari pengembang. Memiliki lahan seluas 4 hektare, bangunan ponpes ini berdiri sejak 2004 lalu.
Mulai resmi beroperasi dari tahun 2005. Sebanyak 120 santri berasal dari Balikpapan, Penajam Paser Utara, Samarinda, Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi mengenyam pendidikan di ponpes itu. Ketua Ponpes Bairuha, Ainur Rosyid mengatakan, ponpes ini memiliki gedung utama berlantai 2, terdiri 1 ruang sekretariat, 4 ruang kelas, dan 1 aula serbaguna. Sedangkan lantai dasar digunakan untuk kamar santri putri dan asrama pengajar.
Adapun 1 PosKeTren (Pos Kesehatan Pesantren), 1 ruang kantor, 7 kamar asrama putra, dan 5 kamar asrama putri. Dikatakan, dari 120 santri, tercatat 70 orang merupakan santri tetap. Yaitu mereka menghabiskan waktu hingga malam hari di pondok. Sedangkan sisanya hanya mengikuti pelajaran pondok setelah belajar di sekolah umum. Ruang kelas, ujarnya, tidak hanya berfungsi sebagai belajar, melainkan sebagai tempat beribadah dan tempat tidur bagi beberapa santri.
Selagi menunggu penyelesaian pembangunan masjid dan penambahan kamar asrama. Ia menyebut, santri baru yang masuk akan mengikuti pembelajaran di kelas dasar. Mereka diharuskan mengetahui cara membaca Alquran dengan baik dan penulisan bahasa Arab selama dua bulan. Jika mampu menyelesaikan serta menguasai dalam waktu tersebut barulah dimasukkan ke kelas berikutnya berdasarkan kemampuan santri setelah mengikuti tes.
Untuk itu, santri di dampingi sembilan pengajar tetap ditambah beberapa guru dari luar. ÔÇ£Para santri difokuskan menguasai ajaran agama Islam berdasarkan Alquran dan hadis. Karena itu, mulai pagi hingga malam diisi dengan beragam materi keagamaan, meliputi baca Alquran dan makna, serta hadis maupun beberapa kitab tafsir lainnya,ÔÇØ katanya.
ÔÇ£Ini bertujuan menciptakan juru dakwah yang memahami Alquran dan hadis,ÔÇØ sambung Ainur yang baru diangkat jadi ketua Ponpes Bairuha awal 2014 ini. Menurutnya, selama bulan puasa ini, ponpes mengajarkan para santri mengenai lima poin sukses Ramadan. Ialah sukses puasa, para pengajar telah memberikan dalil, dan menerangkan jauh-jauh hari sebelum Ramadan.
Berupa diskusi, ulas dia, dikupas tentang pengertian puasa, manfaat, dan tujuan, hingga akibat jika tidak menjalankan puasa. Setelah salat Isya, santri diwajibkan salat Tahajud dan Witir malam hari. Sukses membaca Alquran, santri minimal mampu mengkhatamkan Alquran dalam sebulan, bahkan beberapa berhasil berkali-kali.
ÔÇ£Saya ingin para santri menjadi alim, berakhlak karim, dan mampu mandiri. Sebagai bekal dunia dan akhirat kelak,ÔÇØ harap pria lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam Balikpapan tahun 2013 ini.(*/yin/rom/k8)
Sumber: Kaltimpost.co.id