BALIKPAPAN – DPD LDII Kota Balikpapan melalui Penggerak Pembina Generus (PPG) menggelar Jambore Pramuka Satuan Komunitas (SAKO) Sekawan Persada Nusantara (SPN) di bumi perkemahan Pondok Pesantren Bairuha Balikpapan. Jambore dibuka pada Rabu (26/12) pagi dan berakhir Kamis (27/12) sore.
Jambore atau pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perkemahan ini diikuti 300 orang penggalang, penegak, dan pandega untuk usia SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Mereka berasal dari enam Gugus Pramuka di masing-masing Pimpinan Cabang LDII, yakni Gugus Balikpapan Selatan, Timur, Barat, Utara, Tengah, dan Gugus Balikpapan Kota. Hadir pula Gugus Samboja sebagai gugus tamu.
“Tujuan jambore pramuka ini adalah pertama, agar generus menjadi generus yang alim fakih. Selain menjadi generus yang paham agama, juga sukses menjadi dai-daiyah atau mubaligh mubalighot,” ujar H Hasan Bisri, Ketua Kwarcab SAKO SPN Balikpapan.
“Kedua, agar generus memiliki akhlak yang mulia,” tuturnya. Menurutnya, akhlakul karimah atau budi pekerti yang luhur harus dimiliki setiap generasi penerus.
Budi pekerti yang luhur bukan sekadar jargon, semboyan, atau wacana yang hanya diungkapkan sebagai simbol-simbol belaka. “Tetapi harus diimplementasikan terutama kepada orang tua, kepada guru, kepada para pini sepuh kita, kepada para alim ulama, kepada orang-orang yang berhak untuk dihormati,” tuturnya.
“Dan yang ketiga adalah mandiri, dalam arti minimal harus bisa menyiapkan keperluannya sendiri, mulai dari makan dengan memasak sendiri, mencuci dan menyeterika baju sendiri, tidak menggantungkan diri pada orang tuanya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam jambore ini para peserta akan diberikan pengertian, nasehat, permainan, atau berbagai macam perlombaan. “Intinya adalah (permainan itu bertujuan) bagaimana menanamkan pendidikan karakter atau akhlakul karimah, selain menanamkan jiwa kemandirian,” ungkap Ketua PPG LDII Balikpapan ini.
Panitia kemudian membuat beberapa peraturan yang harus diikuti setiap regu. Salah satu peraturan itu adalah setiap tenda regu diwajibkan memasak dan menyediakan makanannya sendiri untuk masing-masing anggota tenda regunya sendiri.
Apabila terdapat tenda regu yang tidak memasak atau gagal memasak sendiri, maka harus ditanggung oleh satu tenda regu tersebut. Mereka tidak diperbolehkan meminta bantuan kepada regu lain atau kepada panitia. Mereka juga dilarang membeli makanan di luar perkemahan.
Di dalam UU No 10 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama.
Berdasarkan undang-undang tersebut, SAKO SPN lahir sebagai gerakan kepramukaan yang berbasis masjid dan pesantren. SAKO SPN merupakan wahana DPP LDII di dalam membangun karakter bangsa yang dimulai sejak anak usia dini guna menghadapi bonus demografi pada tahun 2020-2030.
Bonus demografi tersebut diperkirakan akan dipenuhi setidaknya 70 persen penduduk usia produktif. Jika saat itu lahir generasi tanpa karakter, maka dikhawatirkan akan lahir pemimpin dari generasi penerus yang tak memiliki kepedulian, bahkan hanya mementingkan diri sendiri.
Sementara itu, Ketua LDII Balikpapan H Herry Fathamsyah mengatakan bahwa SAKO SPN Balikpapan merupakan bagian dari program LDII yang juga bertujuan untuk membentuk generasi penerus yang profesional religius. “Melalui PPG, LDII fokus membentuk karakter anak-anak hingga remaja menjadi generasi yang paham agama, berakhlak mulia, dan mandiri,” tuturnya.
Terhadap kegiatan ini, Ketua Dewan Penasehat LDII Balikpapan H Ramidi Yas mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan Jambore Pramuka ini. “Semoga acara yang sangat positif ini benar-benar bisa bermanfaat untuk generus kita, mereka (diharapkan) akan menjadi generus unggulan yang bermanfaat untuk agama, nusa, dan bangsa,” pungkasnya. (SA/LINES)