• Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
LDII Balikpapan
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
No Result
View All Result
LDII Balikpapan
No Result
View All Result
Home Nasional

Kemenag ajak Ormas Islam Sikapi Arif Perbedaan

Administrator by Administrator
November 12, 2013
in Nasional
0
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


NASIONAL – “Perbedaan itu adalah mozaik, yaitu potongan warna-warni yang bila dirajut akan membuat hidup kita lebih berwarna,” kata Prof Machasin, kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama saat membuka acara dialog pengembangan wawasan multikultural antara pimpinan pusat dan daerah intern agama Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (16/10).

Menurut Muchsin, apabila visi antara pemimpin ormas Islam dapat disatukan maka ini akan menjadi pondasi penting pemeliharaan umat beragama. Munculnya berbagai ormas Islam memberikan warna tersendiri. Dengan sentuhan seni, warna tersebut dapat dikombinasikan sehingga dapat saling menutupi kelemahan dan melengkapi kekuatan.

ÔÇ£Artinya, ormas Islam yang bermacam-macam itu akan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Kekuatan itu dapat digunakan untuk melakukan kerja-kerja sosial dan keagamaan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya,ÔÇØ ungkap Muchsin.

Lebih lanjut, Prof DR Singgih Tri Sulistyo, Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip mengungkapkan dakwah ÔÇ£internalÔÇØ di kalangan umat Islam hingga kini masih menghadapi persoalan konflik dan kekerasan secara internal pula.

ÔÇ£Pemimpin dan tokoh muslim sepanjang sejarah umat Islam berusaha mewujudkan persatuan umat Islam sebagai ummatan wahidah. Realitasnya, sepanjang sejarah itu pula, perseteruan, konflik, dan kekerasan berlanjut,ÔÇØ ujar Singgih yang juga merupakan Ketua DPW LDII Jawa Tengah.

Dalam hal ini, sesuai dengan apa yang diupayakan oleh Kemenag, diperlukan perspektif multikulturalisme untuk memahami keberagaman dalam Islam.

ÔÇ£Multikulturalisme sering dimaknai sebagai paham yang menekankan penerimaan terhadap realitas keberagaman, dan berbagai macam budaya. Keberagaman itu menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan dan politik yang mereka anut,ÔÇØ kata Singgih.

Sudah sepantasnya pemimpin dan tokoh Islam memahami bahwa perbedaan itu adalah rahmat. Umat Islam yang telah berusia sekitar 14 abad, semestinya cukup memberi pelajaran terbaik dalam memecahkan persoalan firqah. Dalam konteks itulah perlu transformasi pemahaman firkah al-Islam dari segi filsafat, agama dan kemasyarakatan supaya mendapatkan pemahaman baru dan solusi terkait kondisi firkah yang membawa konflik dan kekerasan, melalui forum dialog dan komunikasi.

Kegiatan dialog dan komunikasi yang dihelat di Kalsel ini dihadiri sejumlah perwakilan ormas Islam. Diantaranya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, Persis, Al-Irsyad, Dewan Masjid Indonesia, Al Wasliyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). (Frediansyah Firdaus)

Tags: KemenagOrganisasi Masyarakat IslamOrmas Islam
Previous Post

Muhammad Isman Usman: Berani Mencoba untuk Gagal

Next Post

Kapolri: Jangan Mengatakan Pihak Lain Paling Salah

Next Post

Kapolri: Jangan Mengatakan Pihak Lain Paling Salah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LDII Balikpapan

Masjid LDII Balikpapan

Masjid Al Mubarok
Jl. Markoni Dalam
Kelurahan Klandasan Ilir

Recent News

  • LDII Balikpapan Dukung Ekonomi Kreatif dan Kampung Santri di Ponpes Bairuha
  • Pengurus LDII Kunjungi Polres Tulang Bawang Kenalkan Kontribusi Dakwah
  • Ribuan Warga LDII Balikpapan Hadiri Pengajian Angkat Tema Teladani Akhlak Rasulullah

Category

  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII.