BANJARNEGARA – Sedikitnya ditemukan 20 mayat, dan 7 mayat telah berhasil dilakukan proses identifikasi. Demikian informasi terkini yang berhasil dihimpun tim komunikasi LDII pada bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karang Kobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (12/12/2014).
Hal ini diungkapkan oleh Joko Susilo, ST dari Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII yang langsung terjun di lokasi bencana. “Warga LDII tidak ada yang terkena imbas longsor Banjarnegara. Meskipun demikian sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan kontribusi untuk negara, kami tetap hadir disini untuk membantu evakuasi warga daro bencana,” ujar Joko yang juga merupakan bagian dari Komunitas Relawan Indonesia (KRI).
Joko juga menceritakan, saat ini ratusan warga dari LDII, Komunitas Relawan Indonesia, TNI, Polri, Senkom Mitra Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan kerjasama dalam menyelamatkan korban longsor. Baik dengan jalan evakuasi maupun komunikasi seperti yang dilakukan oleh Senkom Mitra Polri.
“Di sini kami terus berusaha melakukan evakuasi, karena disinyalir masih banyak korban yang belum ditemukan. Kami perkirakan masih ada 100 orang yang belum ditemukan,” ungkap Joko. Joko menjelaskan saat ini proses evakuasi cukup berat, karena peralatan minim, sementara luasan bencana yang mencapai 10 hektare. Plus, listrik yang padam, sehingga penggunaan genset menjadi mutlak, apalagi kondisi tanah liat dan kemiringan lahan di lokasi longsor. Mengungkap proses terjadinya longsor Joko mengungkapkan hujan deras mengguyur Dusun Jemblang, Banjarnegara pada Jumat sore (12/12/2014).
“Hujan ini membuat Bukit Telaga Lele longsor dan menenggelamkan Dusun Jemblang, Banjarnegara. Kami perkirakan, sebanyak 100 kepala keluarga tertimpa longsor,” ujar Joko. Melengkapi informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, belasan orang mengalami luka berat dan 88 orang masih dalam tahap pencarian.
“20 orang tewas, 11 orang luka berat, 4 orang luka ringan, 88 orang masih dicari, dan 557 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB seperti dikutip dalam Kompas. Sampai berita ini diturunkan, gabungan tim evakuasi masih terus melakukan pencarian meskipun dengan kondisi terbatas.
“Sampai saat ini kami masih terus melakukan evakuasi hingga semua korban berhasil dievakuasi. Meskipun dengan kondisi mati listrik dan medan yang berat kami akan terus membantu pencarian,” tegas Joko. Adapun beberapa tempat yang menjadi titik pengungsian adalah Balai Desa, Balai TPQ, gedung SMA, Kantor Kecamatan dan Perumahan warga di Kecamatan Karangkobar (Frediansyah Firdaus/Lines).