BALIKPAPAN – Dampak dan pengaruh globalisasi saat ini cukup tinggi. Pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan bekerja sama untuk memberikan peran strategisnya membendung pengaruh negatif. Namun demikian, tidak sedikit ormas-ormas yang mengajarkan perilaku ekstrim sehingga dikhawatirkan dapat merusak generasi penerus bangsa.
Kehadiran LDII sebagai salah satu ormas yang bergerak di bidang dakwah sangat diperlukan masyarakat. “Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada LDII yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” demikian sambutan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Sosial Pemerintah Kota H Arbain Side, dalam pembukaan Pengajian Syarah Asmaillahi Al Husna, di Masjid Nurul Iman Karang Jawa Balikpapan, Sabtu (2/4) pagi.
“Kegiatan ini selain menjadi perwujudan revolusi mental yang selaras program pemerintah, juga menjadi wujud pembinaan umat dan generasi penerus sebagai upaya membentuk insan profesional religius dengan menambah ilmu pengetahuan,” terangnya.
Rizal berharap, pengajian ini dapat memberikan pemahaman dan penghayatan terhadap 99 asma Allah. Disamping itu, ia juga berharap agar segenap jajaran pengurus LDII Balikpapan selalu berkarya dan senantiasa membangun ukhuwah Islamiyah, serta meningkatkan kerja sama dengan ormas-ormas lainnya sehingga mampu memberikan kontribusi nyata dalam pelaksanaan pembangunan.
Pada kesempatan ini, turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan Dr Puriyadi SAg MSi yang didaulat memberikan tausyiah dan doa, serta Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan I Ketut Rasna, didampingi Ketua DPD LDII Balikpapan H Abdul Rachman Zain SE.
Dalam tausyiahnya, Dr Puriyadi sangat berkesan. “Beginilah semestinya, sebagaimana asmaul husna, arrahman arrahim, kasih sayang, sehingga orang yang mengamalkannya akan merasa teduh, sejuk, tidak ada kekerasan di hatinya,” tuturnya. Ia berharap pemerintah kota memasang nama-nama Allah di sepanjang jalan dalam kota, untuk mengingatkan siapa saja tentang kasih sayang Allah.
Sementara itu, sebagaimana pekan sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan bahaya pergaulan bebas yang diikuti generasi muda. “Hari ini akan dilanjutkan penandatanganan kesepakatan bersama antara Badan Narkotika Nasional dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia Balikpapan,” kata H Abdul Rachman Zain.
Menurutnya, kesepakatan ini dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia, terutama dalam LDII, agar bisa menjadi mitra membantu BNN memberikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Kesepakatan ini akan kami laporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat LDII yang ada di Jakarta, sebagai bentuk kerjasama yang telah dan akan dilaksanakan,” ujarnya. Disamping itu, ia menyambut positif dan berharap pada generasi muda agar tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan narkoba.
Pengajian yang diperkirakan akan diikuti sekira 1.500 peserta ini, hari pertama ini berjalan aman dan kondusif. Nasi kotak, teh, kopi susu maupun air mineral untuk peserta tersedia cukup. Menurut Ustad Adi Nurdin, ketua panitia, mengatakan bahwa pengajian ini dijadwalkan berlangsung selama enam hari, yakni mulai 2-3 April, 16-17 April, dan berakhir 23-24 April 2016. Dua orang ustad, yakni Ustad H Ainur Rosyid SPd.I dan Ustad Yudi Habibulloh tampil sebagai pengajar.
Pengajian ini menelan dana yang berasal dari swadaya warga LDII dan masyarakat sekitar. H Mahmud, salah satu tokoh masyarakat sekitar turut andil bersedekah sejumlah 2.500 nasi kotak. (SA/LINES)