BALIKPAPAN -Beberapa waktu terakhir ini muncul lambang-lambang organisasi berideologi komunis beredar di beberapa tempat di Indonesia. Hal ini disinyalir sebagai upaya mereka kembali menyebarkan pengaruhnya pada masyarakat. Upaya penyebaran pengaruh tersebut diyakini akibat nilai-nilai Pancasila mengalami keterpinggiran dari kehidupan masyarakat.
Leo Sukoco, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Balikpapan, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan adanya gerakan yang mengindikasikan paham komunis disaat kondisi ekonomi negara yang kurang baik saat ini. “Jangan sampai kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu yang justru akan memberikan dampak negatif, khususnya Balikpapan,” ujarnya.
Untuk itulah, FKDM menggelar seminar dan dialog yang membahas pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila, bertempat di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan, Jumat (2/10/2015) malam. Acara ini dihadiri sekira 100 orang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, hingga mahasiswa dan organisasi masyarakat.
Bangsa Indonesia memiliki sejarah kelam dengan adanya gerakan komunis radikal yang menghantui masyarakat. Mayor Infanteri Masrukhan, Kasdim 0905 Balikpapan, mewakili narasumber dari Kodam VI Mulawarman, mengatakan bahwa untuk mengatasi paham radikal dibutuhkan partisipasi masyarakat, peran tokoh masyarakat, bersama-sama pemerintah mewaspadai radikalisme. Ia berharap tokoh masyarakat agar berhati-hati dalam memberikan pernyataan. “Kalimat yang Kita ucapkan itu didengar anak-anak muda,” ujarnya.
Terlebih saat ini media massa maupun penyebaran informasi melalui Internet begitu massif dan mudah dijangkau masyarakat. Ia berharap ada pengembangan dialog dengan para pengelola media agar berita yang disajikan seimbang dan benar. “Media sebelum memberitakan perlu klarifikasi dengan narasumber,” harapnya.
Dialog ini juga menghadirkan Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan Drs Astani dan perwakilan Direktorat Intelkam Polda Kaltim. Memasuki sesi dialog, beberapa peserta memberikan pertanyaan maupun masukan terkait pencegahan bahaya radikalisme dan penguatan nilai-nilai Pancasila. Peserta juga memberikan laporan bahwa disinyalir ada sekolah yang melarang materi pelajaran Pancasila dan upacara bendera. Peserta lain pun memberikan masukan tentang perlunya kembali penataran P4 seperti masa sebelum reformasi.
Sementara itu, turut hadir sebagai peserta undangan Wakil Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H Anzarudin didampingi Wakil Sekretaris DPD. Acara yang dimulai pukul 20.00 WITA ini berakhir pukul 22.30 WITA. (SA/LINES)