JAKARTA – Kelompok Kerja Usaha Bersama (POKJA UB) menggelar seminar Digital Marketing (21/2) dengan tema “Bagaimana mendatangkan 20 atau lebih prospek potensial setiap hari ke etalase bisnis online anda”. Dalam seminar itu hadir Dewan Panesat DPP LDII Dr Bambang Kusumanto sebagai pembina POKJA UB, Andri Krisnanto sebagai ketua Pokja UB, dan Wira Pradana sebagai narasumber utama.
Usaha Bersama (UB) merupakan koperasi yang dikelola warga LDII yang tersebar di setiap PC dan PAC LDII di seluruh Indonesia dengan usaha yang beragam. Dalam hal ini, DPP LDII ingin mengedukasi pengurus UB agar memahami digital marketing yang erat dengan perkembangan teknologi dan informasi kini. Sebanyak 50 orang perwakilan pengurus UB mengikuti seminar ini
Perkembangan pengguna internet berdasarkan survei Aliansi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) sejak tahun 2014 cukup signifikan. Jumlah pengguna internet pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 71,2 juta di tahun sebelumnya.
Wajar jika cara bisnis yang sama tidak bisa diterapkan pada era selanjutnya.  Menurut Bambang Kusumanto, perusahaan gagal bertahan akibat salah tata kelola manajemen dan tidak mau berubah. Agar bisnis bisa bertahan dan berkembang, ia menjelaskan bahwa konsep bisnis dan cara bisnis harus dirubah.
“Mengikuti perubahan zaman, konsep bisnis harus berubah. Konsep bisnis konvensional umumnya mencari ┬ákeuntungan atau profit ┬ádan konsep bisnis seperti itu tidak tepat. Untuk ┬ámemperoleh keuntungan, harga jual dinaikan dan cost-nya ditekan. Konsep bisnis seperti itu akan mengarahkan kita kepada perilaku korupsi dan tindakan curang,” jelasnya
Menurutnya, konsep bisnis saat ini sudah berubah dari konsep bisnis profit menjadi konsep bisnis value. Di dalam konsep bisnis value, profit bukanlah hal yang utama, namun bisa memberikan kemanfaatan kepada semua orang bahkan secara tidak langsung. “Meski cost-nya besar akan tetap bertahan karena dibutuhkan orang-orang. Konsep bisnis value contohnya bisnis Microsoft,” jelasnya
Cara berbisnis semakin beragam, namun harus berada pada jalur yang benar. Ada beberapa cara berbinis yang mendukung keberlanjutan usaha, mulai dari status badan hukum, inovasi dalam produksi, sistem peembayaran, sertifikat produk, spesialisasi bisnis, kerjasama tim, bank sebagai pemodal pihak ketiga, dan perusahaan yang go public. “Arah perubahaan kita saat ini pengrus UB tidak berlaku sebagai penjaga toko, tetapi sebagai manajemen korporasi,” ujarnya
Penerapan Digital Marketing
Teknologi bisa menghubungkan orang-orang tanpa adanya batasan geografis. Wira Pradana, narasumber dalam seminar digital marketing memaparkan, teknologi bisa memberikan daya ungkit yang besar dalam bisnis. Terlebih lagi, digital marketing membuat bisnis dikelola lebih efisien.
“Uniknya digital marketing tidak memerlukan tempat yang strategis. Minimal tool yang perlu dimiliki seperti website dan minimal dikunjungi 20 orang setiap harinya bisa menghasilkan. Bisnis online sangat laur biasa karena selain efisien waktu, multiplikasinya sangat luar biasa,” jelasnya.
Dalam dunia internet sebagai platform berdirinya digital marketing, ada dua jenis pengguna internet, pertama orang-orang yang bermasalah atau membutuhkan sesuatu. Mereka akan mengakses internet untuk mencari jawaban. Kedua adalah orang-orang yang menjadi solusi, artinya yang memberikan jawaban bagi bagi orang yang mencari solusi.
Memanfaatkan kondisi seperti ini, Wira Pradana menginspirasi peserta agar bisnisnya bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang mencari pemecahan masalahnya melalui internet. Pebisnis bisa memasarkan produknya melalui internet.
Ia menjelaskan bahwa memahami digital marketing ada empat konsep yang harus dijalankan secara bertahap, yaitu penentuan keyword produk, penentuan etalase dagang, channel traffic yang lengkap, dan pembuatan konten yang disebarluaskan melalui channel traffic.
“Produk dan ide bisnis harus fokus. Setelah menemukan keyword tentukan etalase dagang kita, dan tentukan channel traffic yang merupakan cara agar orang menemukan etalase anda di dunia maya. Banyak sekali channel traffic seperti media sosial, mesin pencari, dan forum dengan ciri khas beragam. Mulai dari Facebook, Instagram, Kaskus, Google. Agar channel kita bisa berkembang, maka harus ada content creation, atau artikel dan tulisan, gambar atau video,” jelasnya
Memahami empat konsep digital marketing, para peserta diharapkan bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di UB masing-masing. POKJA UB terus mengedukasi warga LDII khususnya pengusaha agar tidak buta digital marketing.
“Pelatihan-pelatihan seperti ini akan diperoleh UB milik warga LDII sehingga bisa mempraktikan digital marketing. Kami sedang mengusahakan bagaimana ekonomi komunitas bisa terangkat, sehingga berpengaruh terhadap UB yang dimiliki warga LDII. Harapan saya pengusaha-pengusaha bisa menjadi pengusaha digital karena tren bisnis sekarang sedang mengarah ke digital,” harapnya.
Wira Pradana juga memperkenalkan situs www.pikub.com yang merupakan situs jejaring jual beli. Dengan slogan Pusat Jual beli Bisnis Online Syariah, Aman, Halal, dan Saling Menguntungkan, situs ini merupakan wadah dimana DPP LDII menjadi stakeholder di dalamnya. Situs ini mempermudah warga LDII khususnya baik itu berniaga, pelatihan SDM, hingga lowongan lapangan kerja. (Khoir, Prima/LINES)