BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan dalam beberapa waktu belakangan ini sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan pencegahan penyalahgunaan lem oleh kalangan anak-anak dan remaja. Betapa tidak, meski lem bukan termasuk golongan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), namun dampak penyalahgunaannya sudah menimbulkan jatuh korban meninggal dan kecanduan.
Kepolisian Resor (Polres) Balikpapan pun tak henti-hentinya turun tangan melaksanakan tugasnya. “Tugas kepolisian RI itu ada tiga, yaitu preemtif, preventif, dan represif,” ujar Ipda Joko Sunarto, saat membuka sosialisasi tentang kenakalan remaja, bahaya narkoba, dan tertib lalu lintas, dalam sesi pengajian di Masjid Nurul Iman Karang Jawa Balikpapan, Minggu (15/3/2015).
Menurut Ipda Joko, preemtif merupakan upaya pembinaan yang dilakukan baik di tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kepolisian, dalam hal ini Babinkamtibmas, bekerja sama baik dengan kelurahan, sekolah, Babinsa, atau pun organisasi masyarakat untuk melakukan pembinaan. Sedangkan preventif, lanjutnya, adalah pencegahan, biasa dilakukan petugas kepolisian yang berseragam seperti Sabhara, guna memotong kesempatan dan niat berbuat jahat (kriminalitas).
“Yang terakhir adalah Represif atau penindakan. Diomongi tidak bisa, dicegah juga tidak bisa, ya (akhirnya) ditindak,” ujar pria kelahiran Jember Jawa Timur ini.
Salah satu pengaruh maraknya kenakalan remaja adalah berasal dari lingkungan. Menurut Ipda Joko, pihaknya pernah diminta guru di sekolah dasar (SD) untuk merazia telepon genggam siswa. “Ketika siswa melaksanakan upacara, Kami diam-diam merazia dan menyita 6 buah telepon genggam, karena terdapat video yang tidak layak ditonton,” ujar ayah dua orang anak ini.
Kegiatan sosialisasi ini bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Balikpapan, dalam rangka menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dengan Polresta Balikpapan, di Kantor PC LDII Balikpapan Tengah, Jalan Karang Jawa Balikpapan, Selasa (17/2/2015), dan terakhir di Kantor Polresta, Kamis (12/3/2015) pekan lalu.
Sebelum Ipda Joko Sunarto menyampaikan materi sosialisasi, pengajian dibuka dengan hafalan Alquran oleh salah satu anak didikan PPG Balikpapan, kemudian diikuti pengajian bacaan, makna, serta keterangan Alquran oleh Ustad Yudi Habibulloh.
Dalam paparannya, Ustad Yudi mengkaji QS 2: 219 tentang bahayanya khamar (minuman keras) yang memabukkan. Meski ada sedikit manfaat, khamar lebih banyak mudaratnya dibanding manfaatnya. Untuk mempertegas larangan, Ustad Yudi pun mengutip QS 5: 90, yang menyebutkan Allah memerintahkan orang-orang beriman menjauhi khamar.
Paparan Ustad Yudi tampaknya cukup menarik perhatian banyak jamaah, termasuk Ipda Joko Sunarto. Ustad juga mengutip Alhadits tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh sesuatu yang memabukkan. Dalam tausyiahnya, Ustad juga berbagi pengalamannya melihat anak-anak membeli lem di toko bangunan. Meski awalnya ia berbaik sangka lem akan digunakan untuk keperluan sekolah, tetapi ia menjadi curiga ketika anak-anak tersebut berkali-kali membeli lem dalam jumlah yang tidak wajar.
“Seperti yang sudah dijelaskan oleh Ustad Yudi Habibulloh dalam pengajian tadi, lem untuk menyambung pipa PVC itu mudah didapat di toko bangunan dan dijual bebas,” ujar H Abdul Rachman Zain SE, Ketua LDII Balikpapan. “Nah, (lem) itu kalau dihirup, efeknya hilang kesadaran, fly, pikirannya kosong, ini berbahaya,” jelasnya lebih lanjut.
Tak kalah dengan bahaya narkoba, perilaku tertib lalu lintas di jalan raya juga menjadi perhatian penting dalam sosialisasi ini. Menurut informasi kepolisian, pada Minggu ke-7 tahun 2015 ini sudah jatuh korban 7 orang kehilangan nyawa akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Balikpapan.
“Oleh karena itu, kehadiran Ipda Joko Sunarto, selaku Kanit Binkamsa Sat Binmas dari Polres Balikpapan, dalam sosialisasi ini menjelaskan semua perihal bahaya narkoba dan pentingnya tertib lalu lintas,” terang H Abdul Rachman Zain.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Polres Balikpapan ini akan dilanjutkan kembali di beberapa tempat lainnya. “Insyaa Allah, nanti bulan April akan dilaksanakan di PC LDII Balikpapan Kota, bertempat di Masjid Al Mubarok Kapling. Selain itu ada Masjid An Nassai Somber Balikpapan Utara, dan Masjid Bandara Sepinggan Balikpapan Selatan,” ujar H Abdul Rachman Zain.
Pengajian yang diikuti ratusan peserta terdiri dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ini berlangsung pukul 8.30 WITA hingga pukul 11.30 WITA, dan ditutup doa yang dipimpin oleh Ustad Adi Nurdin. Setelah foto bersama dilanjutkan dengan ramah tamah. (Sa/Zain/Lines)